Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Kelayakan Bawean Jadi Tujuan Wisata

Kelayakan Bawean Jadi Tujuan Wisata

Posted by Media Bawean on Selasa, 16 April 2013

Media Bawean, 16 April 2013 


Lomba Menulis Opini Dan Artikel 
Kategori Umum

Nama Penulis : Abdur Rahman
Alamat : Desa Daun, Sangkapura,
Pekerjaan : Guru PNS

Facebook : Leo Rahman Boyanese  
Twitter : @leo_rahman 
Email : boyaneserahman@gmail.com

Sejak Pemkab Gresik menjadikan Pulau Bawean sebagai Pulau Wisata, bisa dilihat banyak wisatawan domestik maupun manca Negara yang tertatik untuk mengunjunginya. Berdasarkan statement tersebut terlihat bahwa wisatawan yang berkunjung ke Bawean dalam beberapa tahun terakhir mengalami kenaikan. Lonjakan kenaikan kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara ke kepulauan yang merupakan pulau kecil yang masuk wilayah Kabupaten Gresik ini yang berjarak sekitar ±120 km sebelah utara Pulau Jawa ini semakin bertambah sejak dimulainya pembangunan Lapangan Terbang Perintis juga semakin baiknya jalur transportasi laut.

Dengan melihat data tersebut menunjukkan bahwa ada potensi pariwisata yang dimiliki dengan ditandai oleh kenaikan arus kunjungan wisatawan setiap tahunnya, dan akan memberikan peluang besar bagi peningkatan pendapatan masyarakat dan daerah. Objek wisata pada Pulau Bawean berpotensi, tetapi belum dapat berkembang sesuai potensi yang dimilikinya. Pemerintah daerah telah membuat strategi guna pengembangan pariwisata di Pulau Bawean, namun strategi ini belum mampu memberi kemajuan yang signifikan dalam mengoptimalkan potensi yang ada sehingga untuk mengoptimalkan potensi yang ada serta meningkatkan kunjungan wisatawan diperlukan suatu strategi lain (mengenali faktor internal dan faktor eksternal yang harus diketahui dalam mengelola kawasan wisata) dalam upaya untuk mengembangkan sektor pariwisata di Pulau Bawean dimana strategi ini dijaring melalui persepsi wisatawan dan masyarakat lokal (pengalaman pribadi penulis). Strategi ini diharapkan mampu mengoptimalkan dan menjawab kebutuhan wisatawan serta dapat meningkatkan pendapatan masyarakat lokal, disamping tetap mempertahankan keberlangsungan dalam pembangunan pariwisata.

Faktor internal dan faktor eksternal yang harus diketahui dan digali agar potensi wisata Pulau Bawean makin menigkat adalah:

Faktor Internal:

Pertama : Memiliki keragaman atraksi dan obyek wisata alam dengan potensi wisata bahari yang sangat menarik dan beragam. Ini bisa dilihat banyak tempat alam dan wisata bahari yang ada di Pulau Bawean. Contohnya Pulau Gili, Pulau Noko, Pulau Selayar, Pulau Nusa, Pulau Cina, Pantai Mayangkara, Dauan Kastoba, Air Terjun Laccar, PLTA Gunung Dhurin, Pemandian Air Panas Kepuh dan Sawahmulya, Wisata Bahari Bawean, dll. Dengan banyaknya keberagaman yang dimiliki pulau Bawean, merupakan satu paket kunjungan dalam tujuan wisata yang harus dikembangkan nantinya.

Kedua : Terkenal di mancanegara, dengan image kawasan yang sudah terkenal sejak zaman VOC / Belanda dengan dijadikannya perairan Pulau Bawean menjadi tempat transit kapal-kapal yang lewat. Juga dengan adanya sebuah penelitian oleh peneliti Belanda tentang Bawean.

Ketiga : Sifat keterbukaan masyarakat terhadap orang asing. Merupakan suatu adat ketimuran yang harus dilestarikan apabila ingin menciptakan kesan positif bagi orang lain. Apabila diperhatikan masyarakat Bawean sudah mempunyai modal itu.

Keempat : Tingkat keamanan dan kenyamanan dalam kawasan yang terjamin. Pulau Bawean sudah layak menjadi tujuan wisata juka ditinjau dari faktor ini. Dimana Bawean sudah aman dan nyaman untuk pendatang dan penduduk asli.

Kelima : Harga wisata yang cukup murah dan kemudahan dalam mencapai obyek wisata dalam kawasan. Semua tempat wisata di Pulau Bawean tidak mematok karcis yang mahal, kadang-kadang tidak memakai karcis apabila ingin masuk ke kawasan wisata. Juga kemudahan dalam menjangkau tempat wisata sangat mendukung. Dimana sudah diketahui, semua tempat wisatanya dapat dilalui oleh semua kendaraan roda dua maupun roda empat.

Keenam : Besarnya minat dari masyarakat untuk pengembangan kawasan wisata berdasarkan potensi yang ada.

Ketujuh : Adanya sarana dan prasarana sebagai pijakan awal pengembangan pariwisata. Factor ini yang belum terpenuhi di semua tempat wisata di pulau Bawean. Menurut penulis, ini merupakan PR bagi kita khususnya pemerintah Kabupaten Gresik untuk menyediakan sarana dan prasarana yang layak untuk mendongkrak tempat wisata sebagai tujuan wisata yang nyaman.

Faktor Eksternal:

Faktor ini kebanyakan belum tersedia di semua tempat wisata di Pulau Bawean. Ini merupakan tugas kita dalam mewujudkannya.

Pertama : Memiliki pusat informasi wisata. Di daerah lain yang sudah maju parawisata-nya semuanya memiliki pusat informasi sebagai iklan ataupun propaganda kepada masyarakat luas, bahwa ditempat itu merupakan kawasan wisata yang layak untuk dikunjungi.

Kedua : Memiliki kemampuan sumber daya manusia. Pengelolaan wisata yang baik dan berkualitas dibutuhkan SDM yang memadai. Dengan menigkatkan SDM sedikit banyak akan membantu memanagement tempat wisata tersebut.

Ketiga : Memiliki modal yang cukup dalam pengembangan pariwisata. Kabupaten Gresik yang seperti kita ketahui merupakan kabupaten terkaya di Jawa Timur. Ini merupakan tugas penting Pemkab dalam menyediakan modal untuk parawisata di Pulau Bawean.

Keempat : Tersedianya Infrastruktur pendukung wisata (drainase, pembuangan sampah, komunikasi ,fasilitas kesehatan, dan money changer).

Saran saya untuk kemajuan wisata di Pulau Bawean, Sarana dan Prasarana serta infrastruktur perlu ditingkatkan. Kepada Pemkab Gresik jangan bosan-bosan untuk memperkenalkan Pulau Bawean ke dunia luar. Kepada masyarakat lokal kebersihan tempat wisata juga menjadi peranan penting dalam meningkatkan jumlah pengunjung. 

So,,,,, JAGALAH KEBERSIHAN

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean