Media Bawean, 16 April 2013
Di Pulau Bawean, dari jumlah peserta ujian nasional (UN) sebanyak 977 siswa, ada 1 siswi hamil yang mengikuti UN.
Ditemui Media Bawean, kepala sekolah menyatakan boleh siswi hamil mengikuti ujian, sebagaimana pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
Sebelum diizinkan, Kepsek mengaku sudah melaporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, bahwa ada satu siswi dalam kondisi hamil sebagai peserta UN.
"Tapi sebelumnya sudah diberikan sanksi khusus kepada yang bersangkutan dilarang masuk sekolah, setelah pelaksanan ujian nasional (UN) diperbolehkan untuk mengkutinya,"katanya.
Lebih lanjut Kepala Sekolah mengatakan bila ada siswi yang hamil di kelas X atau XI, tentu sanksi berat yaitu dikeluarkan dari sekolah, termasuk bila kelas XII di semester awal sudah diketahuinya. "Tapi kondisi diketahui setelah menjelang ujian nasional, sebagai wujud toleransi kemanusiaan yang bersangkutan tetap diperbolehkan ikut ujian nasional,"paparnya.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, Abdul Munif kepada wartawan mengatakan, ada satu siswa lagi di Kabupaten Gresik yang terpaksa mengikuti pelaksanaan UN dalam keadaan hamil, dan tetap diperkenankan ikut UN dengan alasan pertimbanhan kemanusiaan.
"Satu siswi ini tetap diperkenankan ikut dalam pelaksanaan UN karena kasihan kalau dia sampai tidak ikut UN, karena sudah merupakan haknya,"ujarnya. (bst)
