Media Bawean, 15 Mei 2013
Ahad. Sore hari ( 12/5). Puluhan mahasiswa STAIHA Bawean bergerak menuju Pulau Noko Selayar. Pulau kecil kebanggaan warga Bawean. Mereka membawa seperangkat alat-alat kebersihan seperti sabit, cangkul dan karung. Tak lupa beberapa tumbuhan yang akan di tanam. Pulau Noko yang cantik itu harus dibersihakan secara rutin. Sampah berceceran di mana-mana. Juga bekas nelayan yang membakar ikan secara sembarangan.
Kegiatan bakti social ini dilaksanakan oleh BEM STAIHA bekerjasama dengan UPT Wisata pulau Bawean. Menurut Nurhadi kegiatan bersih-bersih ini akan terus dilakukan sebagai satu dari beberapa program BEM. “ Beberapa waktu lalu kami membersihkan Dermaga sebelah Barat dan Alon-alon Sangkapura. Sekarang pulau Noko. Kami mengajak kepada semua pengunjung pulau Noko untuk membawa pulang sampah plastiknya. Jangan di buang di Noko atau ke laut ” tutur Ketua BEM STAIHA dan kader HMI ini.
Di tempat yang sama Hanif Azhar , dosen pendamping sekaligus pegawai UPT Pariwisata Bawean, menuturkan bahwa program bersih-bersih dan penanaman pohon di pulau Noko harus dilanjutkan. “ Dulu di Noko ada pohon cemara yang besar. Namun sekarang sudah mati karena sering di jadikan tempat bakar ikan oleh nelayan yang istirahat. Sampai sekarang para nelayan masih memandang Noko sebagai tempat istirahat yang nyaman sambil bakar ikan. Nah, kayu-kayu kering itu para nelayan yang membawa” paparnya.
Direncanakan dalam waktu dekat BEM STAIHA juga akan membersihkan sampah yang menggunung di Dermaga tepi dermaga timur.”Kami siap membersihkan” tegas Nurhadi menambahkan.(Kuncoro 11)
