Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » “Bhebien” ZAMRUD Laut Jawa
Menyimpan Potensi Multi Wisata

“Bhebien” ZAMRUD Laut Jawa
Menyimpan Potensi Multi Wisata

Posted by Media Bawean on Senin, 03 Juni 2013

Media Bawean, 3 Juni 2013 

Lomba Menulis Opini Dan Artikel
Kategori Umum 

Nama Penulis : NIZAM ZAMRONI
Pekerjaan : Guru SDN 1 KEPUHLEGUNDI
Pendidikan : STIT Raden Santri Bawean

Alamat Tinggal : Kepuhteluk Kecamatan Tambak
Kabupaten Gresik
Pada tahun 2008, pemerintah kita banyak mempromosikan berbagai produk andalan dalam negeri, baik dibidang industri, pangan, kerajinan, seni, budaya dan lain sebagainya. begitu juga di sektor wisata. Melalui “Visit Indonesia year 2008” pemerintah kita berusaha menarik perhatian masyarakat dunia untuk “well come” ke Indonesia dalam upaya menarik investor asing dan meningkatkan devisa negara. Masih sedikit wisatawan lokal maupun asing yang mengetahui dan memahami aneka ragam wisata yang ada di Indonesia. Mereka hanya mengenal Bali, Lombok, Sumatera, dll sebagai tujuan wisata. Sedangkan wisata-wisata lainnya nyaris sepi dari kunjungan wisatawan lokal maupun asing.

Hal ini, bisa jadi karena kurangnya promosi secara intensif ke dunia Internasional atau pemerintah masih enggan untuk membiayai perbaikan-perbaikan fasilitas-fasilitas wisata yang memang membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Namun terkait dengan perkembangan perpolitikan Indonesia khususnya dari sistem pemerintahan Sentralisasi ke Desentralisasi yang kemudian melahirkan otonomi daerah, banyak daerah yang melakukan strategi-strategi untuk memperkuat “bargaining position” dalam mengembangkan dan memperkuat APBD. Salah satu bentuk startegi itu adalah mengembangkan objek wisata sebagai salah satu icon (kebanggaan) dan Pendapatan Asli Daerah.

Bertolak dari thesis tersebut, setidaknya menyadarkan para elit Kabupaten Gresik untuk mengembangkan Pulau BAWEAN (Bhebien) yang banyak menyimpan potensi multi wisata, baik wisata alam, wisata religi, wisata budaya, wisata kuliner, dan lain-lain. Mulai dasar laut sampai puncak gunung, BAWEAN mengandung potensi yang dapat dikembangkan secara maksimal. BAWEAN pulau kecil mungil yang terletak 80 mil laut ke arah utara dari pelabuhan Gresik menyimpan sejuta pesona.

Memang BAWEAN laksana ZAMRUD Laut Jawa bila kita lihat di peta Pulau Jawa, daratannya yang hijau membentang dari Pulau Gili (sebelah timur) sampai Pulau Nusa (sebelah barat) laksana cincin permata hijau yang terpendam di tengah laut jawa. Bila kita telusuri masuk kedalam maka tidak dapat dipungkiri lagi keindahan alam Pulau Bawean. Alam pegunungan, danau, pantai, laut, dan beberapa pulau kecil di sekitar Pulau Bawean seperti Pulau Gili, Pulau Nusa, Pulau Karang Bilah, Pulau Noko, dan Pulau Selayar adalah daerah potensi wisata alam yang selayaknya patut dipelihara dan dikembangkan. Hal ini telah dibuktikan oleh beberapa biro perjalanan yang dikoordinasi oleh Dinas Pariwisata Pemerintah Kabupaten Gresik. Sekitar tahun 2003 mereka berkunjung ke Pulau BAWEAN selama tiga hari disana mereka semua sepakat bahwa BAWEAN amat sangat layak dijadikan tujuan (obyek) wisata nasional (Drs.Anwar Musaddat. Mencipta Bawean. 2003). Diantara sekian banyak tempat yang mengandung potensi wisata yang sangat mempesona adalah Danau Kastoba, Pantai Mayangkara, Pulau Selayar, Pulau Noko, Pulau Gili, dan lain-lain. 

Penelitian terakhir pada tanggal 24 Mei 2013 dilakukan oleh salah seorang dosen Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang. Beliau meneliti kondisi terumbu karang di sekitar P.Gili dan hasilnya sangat memuaskan, selanjutnya beliau akan mendatangkan tim khusus untuk melakukan penelitian lebih mendetail tentang terumbu karang di perairan laut Pulau Gili itu. Hamparan terumbu karang yang mengelilingi laut Pulau Gili, sangat istimewa dan mempunyai nilai tawar tinggi untuk ikon wisata di Provinsi Jawa Timur. (Media Bawean, 29 Mei 2013). 

Tidak bisa dinaifkan pula, Pulau BAWEAN memiliki potensi wisata religi yang patut dibanggakan, sebut saja makam para tokoh penyebar agama Islam yang memiliki nilai historis yang erat hubungannya dengan perkembangan agama Islam di Pulau BAWEAN yang sampai saat ini penduduknya 100% beragama Islam seperti, Makam Maulana Umar Mas’ud, Makam Pangeran Cokro Kusumo, Makam Pangeran Purbo Negoro, Makam Jujuk Tampo, Makam Waliyah Zainab, Makam Jujuk Campa, Makam Syekh Yusuf, Jherat lanjheng (Kuburan Panjang), dan lain-lain.

Disektor wisata Kuliner, BAWEAN memang sangat menjanjikan, terutama bagi para penggemar “See Food”. Beberapa jenis ikan laut nan segar dapat dinikmati di pulau ini, karena memang mayoritas penduduk Pulau Bawean mata pencarihannya sebagai Nelayan. Tapi sekali lagi masih butuh campur tangan pemerintah maupun investor luar untuk pengembangan sektor ini.

Dari aspek Wisata Budaya, BAWEAN banyak menyimpan hazanah seni budaya tradisional yang benar-benar menjadi pusat perhatian para Budayawan, baik lokal maupun asing. Di bidang seni suara, musik, dan tari, Bawean mempunyai banyak ragam tarian yang menarik seperti Mandiling, Samman, Korcak, Kercengan, Gelipang, Jibul, Dhungka, Zamroh, dan Hadrah. Beberapa diantara kesenian tradisional tersebut acap kali tampil dalam “show live” di negeri jiran. Di sisi lain terdapat juga upacara-upacara adat budaya Bawean seperti acara adat pengantin, acara peringatan maulid nabi dengan adat Bawean yang spektakuler, Khitanan anak dll (Muhammad Natsir Abrori. Mencipta Bawean.2003). Beberapa acara adat tersebut patut mendapat perhatian khusus dari para tokoh Bawean khususnya dan para elit kabupaten Gresik umumnya dalam rangka pelestarian budaya Pulau Bawean.

Dalam bidang Seni Bela diri, BAWEAN memiliki seni Pencak Silat yang berbeda dengan karakteristik pencak silat di beberapa daerah lain di Indonesia. Seni Pencak Silat Bawean merupakan aliran pencak tradisional Bawean yang disarikan dari nilai-nilai ajaran Islam. Bangunan pencak Bawean meliputi beberapa langkah berjenjang dan menyimpan nilai kesenian tinggi. Pencak Bawean diperlakukan bukan sekedar kemampuan mempertahankan diri dari serangan orang-orang jahat, melainkan diperlakukan sebagai kesenian dan budaya pulau Bawean. Dalam beberapa acara, warga Bawean seringkali mengadakan pagelaran pencak sebagai syukuran sekaligus hiburan buat warga sekitar, seperti hiburan dalam acara pernikahan, penyambutan tamu kehormatan, dan lain-lain. Dalam situasi zaman yang semakin maju, Pencak Silat Bawean masih tetap digemari oleh para pemuda Bawean dan masih eksis sampai saat ini, bukan hanya di Pulau Bawean sendiri tapi sampai ke manca negara.

Satu hal lagi yang merupakan kebanggaan masyarakat BAWEAN, yakni keberadaan axis Kuhli, salah satu jenis rusa paling langka di dunia. Rusa Bawean termasuk jenis rusa yang sangat indah, berwarna kuning keemasan. Satwa yang satu ini mempunyai daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing maupun lokal. Jenis rusa Bawean sudah semakin langka, untuk itu perlu perhatian dari beberapa pihak terkait untuk pemeliharaan dan pengembangan jenis satwa ini menyongsong BAWEAN Pulau WISATA.

Harapan kita, tentu saja kedepan para punggawa Bawean dan Kabupaten Gresik dapat mengoptimalkan potensi P.Bawean, baik potensi alam maupun manusia, untuk pengembangan sektor pariwisata pulau putri (Bawean) sebagai icon Kabupaten Gresik.

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean