Media Bawean, 25 Juni 2013
Lomba Menulis Opini Dan Artikel Kategori Umum
Nama : Heru Purnomo
Alamat Rumah : Pujakusuman MG1/416,
RT 24, RW 06,
KODE POS 55152, YOGYAKARTA
I. PENDAHULUAN
Letak geografis Pulau Bawean kira-kira 05o 52’ LS dan 112o38’ BT dengan panjang pantai sekitar 65 km, merupakan pulau yang terpencil namun menempati posisi yang sangat strategis karena memiliki potensi perikanan yang besar. Dikelilingi perairan yang berkarang dan subur. Pulau Bawean banyak didatangi perahu/kapal ikan baik lokal maupaun pendatang, sehingga memiliki prospek baik sebagi pusat produksi dan pemasaran hasil perikanan (Hadisubroto dan Djamal, 1992). Selain itu, Pulau Bawean juga memiliki potensi sebagai pulau wisata. Menurut (Masbuh, 2008) Pulau Bawean merupakan pulau kecil yang menyimpan banyak potensi dibidang pariwisata, terutama keindahan alamnya. Keindahan ini belum dimaksimalkan selagi memiliki potensi sebagai destinasi objek pariwisata alam. Selain wisata alam, Bawean juga mempunyai potensi objek wisata sejarah, budaya, dan kerajinan.
Sejumlah obyek wisata alam yang ada antara lain Pantai Ria Gili Barat, kampung nelayan yang indah dan bersih, Danau Kastoba, Pantai Selayar, hamparan pasir putih, sumber air panas, serta air terjun yang memiliki daya tarik tersendiri. Masih ada empat pantai lainnya di gugusan kepulauan ini yaitu pantai Tinggen dan makam panjang. Di ujung pantai Tinggen terdapat makam Sembodo yang biasa di sebut makam panjang dengan panjang 11 meter dan lebar 2 meter. Di pantai ini ombak sangat tenang sehingga memungkinkan wisatawan untuk berlayar dengan perahu sampan atau rakit sambil memancing. Pantai Labuhan yang juga berombak tenang. Rumah Pesanggrahan peninggalan Kolonial yang bersih dan asri pintu dan jendela besar dan tinggi, dikejauhan tampak barikade penahan gelombang yang dibuat oleh belanda. Terumbu karang yang masih alami diharapkan bisa menarik jumlah wisatawan mancanegara maupun domestik. Prioritas peluang pengembangan wisata bahari di Pulau Bawean dapat diarahkan ke beberapa lokasi yaitu: Pantai Tanjung Geen, Taman Laut Noko, Pulau Gili Barat dan Timur, Pantai Pasir Putih, dan Pantai Labuhan Tanjung Ori dan Labuhan Kumalasa. Kondisi wilayah yang bergunung dan berbukit dengan hutan yang tumbuh di atasnya menjadikan pulau yang hanya memiliki dua kecamatan ini memiliki udara yang sejuk dan air pegunungan yang bersih. Wilayah hutan yang berstatus Cagar Alam dan Suaka Margasatwa membuat hutan Bawean terus terjaga dan menghiasi gunung-gunungnya. Keberadaan Rusa Bawean yang merupakan satwa endemik pulau tersebut menjadikannya layak sebagai tujuan riset. Objek wisata lainnya yang turut menghiasi Pulau Bawean adalah keanekaragaman seni budaya dan sejarahnya. Keanekaragaman ini dipengaruhi oleh akulturasi budaya yang dibawa oleh perantau pendahulunya yang mendiami Pulau Bawean. Dari sisi sejarah, Bawean memiliki sejarah yang cukup panjang dan unik. Hal ini bisa dilihat dari bukti-bukti yang masih utuh (Ramli, 2009).
Melihat potensi Pulau Bawean yang cukup banyak, meliputi wilayah daratan dan lautan dimasa mendatang akan menjadi tujuan wisata yang cukup potensial. Namun, wisatawan dalam negeri maupun luar negeri kurang ber minat untuk mengunjungi Bawean. Apakah yang sebenarnya terjadi ? Seperti perumpaan “ada asap pasti ada api”. “Ada bau pasti ada bangkai”. “Ada sebab pasti ada akibatnya”. Tulisan ini mencoba memaparkan dan membahas masalah-masalah yang ada di Bawean, khususnya beberapa masalah yang berkaitan dengan kondisi di sana dan berdampak pada kepariwisataan Bawean. Juga beberapa solusi untuk mengatasinya.
II. POTENSI WISATA DI PULAU BAWEAN
Sebagai pulau memiliki jarak yang cukup jauh dan tingkat eksploitasi yang masih rendah dibandingkan dengan pulau utama yaitu Pulau Jawa, Bawean memiliki berbagai jenis objek wisata yang meliputi darat dan laut/pantainya. Berbagai objek wisata tersebut terbagi dalam wisata alam, seni, kerajinan (souvenir), budaya dan sejarah serta kuliner. Sejauh mana potensi Pulau Bawean dapat dilihat jenis-jensi wisatanya di bawah ini.
1. Anyaman Pandan Bawean
Salah satu produk andalan asal Bawean yang memiliki potensi besar adalah produk anyaman pandan. Produk anyaman berbahan baku daun pandan di Pulau Bawean selama ini berupa tikar. Dari hasil survey yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Gresik beberapa waktu yang lalu, jumlah perajin anyaman pandan yang tersebar di 3 (tiga) desa di Pulau Bawean tercatat 184 orang. Kelebihan yang dimiliki oleh produk anyaman pandan Bawean ini, selain anyamannya rapi dan halus, komposisi pewarnaan, ragam motif, desain yang cukup estetis. Motif anyaman menggunakan variasi jumlah langkah dan warna dan belum mengunakan variasi ukuran lebar iratan daun pandan. Perbaikan desain produk anyaman kearah yang lebih inovatif sebagai upaya diversifikasi akan mampu menambah penghasilan para pengrajin. Selain itu, produk ini juga bisa menjadi produk khas Bawean atau Gresik serta bisa menjadi handycraft yang bemilai seni tinggi (Anonim, 2012).
2. Budaya Bawean
Letak geografis Bawean yang terpencil membuat masyarakat di kepulauan Gresik itu punya seni budaya yang khas. Berbagai budaya diserap masyarakat nelayan di perairan Laut Jawa itu. Mulai budaya Jawa, Madura, Sumatera, Kalimantan, hingga Sulawesi ( Hurek, 2007).
Sejumlah kesenian merupakan kesenian asli Pulau Bawean dan ada pula yang merupakan akultursi dengan kesenian luar yang dibawa oleh para pendatang di masa lampau yang tersaji pada table.
3. Obyek Wisata Alam
Menurut Ramli (2009) Objek wisata alam di Bawean terdiri dari pantai, pulau, air terjun, air panas dan danau yang tersebar di berbagai desa di Pulau Bawean.
4. Wisata Kuliner
Menurut Ramli (2009) Objek wisata alam di Bawean terdiri dari pantai, pulau, air terjun, air panas dan danau yang tersebar di berbagai desa di Pulau Bawean.
4. Wisata Kuliner
Wisata kuliner di Pulau Bawean memiliki berbagai macam menu khas. Desa Sawahmulya memiliki menu khas, antara lain kela kuning kerapu, bali ikan kerapu, ayam bakar, kerapu goreng, rajungan kuah bali, dan tongkol bakar. Menurut Cuk Sugrito, budayawan Bawean, kela kuning kerapu merupakan jenis makanan parau (perahu). Maksudnya masakan tesebut awalnya dibuat di kapal oleh para lelaki yang sedang melaut. Karena itu, bumbu dan cara memasaknya sangat sedrhanan. ” Tinggal dicampur-campur, selain karena praktis, bahan masakan ini mudah dijumpai dilaut. Memasak kela kerapu kuning yaitu bumbunya hanya bawang merah dan putih yang dihaluskan bersama merica dan direbus dengan daun serai. Ikan dimasukkan saat rebusan kuah sudah mendidih. Karena itulah, daging kerapu masih bagus, kenyal dan tidak hancur (Ramli, 2009)..
Makanan khas lainnya yaitu koncok-koncok dan ketan srikaya. Koncok-kocok adalah makanan yang, baik bentuk maupun rasanya sangat mirip dengan empek-empek Palembang. Bedanya, koncok-koncok dibuat dengan daging ikan tongkol yang memang lebih mudah ditemui di Bawean dibandinkan ikan tenggiri(Ramli, 2009).
Nama Koncok-Koncok bermula karena makanan itu sendiri awalnya adalah bagian ujung dari adonan yang akan dibuat kerupuk ikan. Sedangkan bagian tengahnya dijadikan kerupuk. Dalam bahasa Bawean, koncok-koncok berarti bagian ujuang. Asal katanya adalah koncok yang bermakna ujung. Namun sekarang karena sudah menjadi makanan khas yang diminati banyak orang, bagian tengah dari adonan yang mau dibuat kerupuk ini tak hanya ujungnya saja, bagian tengahnya juga. Dan perbedaan lainnya koncok-koncok dengan adonan kerupuk adalah lebih banyak menggunakan ikan. Koncok-koncok lebih terasa ikannya (Anonim, 2013)..
Sedangkan Ketan srikaya merupakan ketan kukus yang atasnya diberi gula merah dan buah srikaya Bawean. Beda srikaya Bawean dengan srikaya lainnya adalah warna buahnya yang merah. Buah itu semakin menegaskan bahwa ketan srikaya hanya dapat dijumpai di Bawean (Ramli, 2009).
5. Ekowisata
Ekowisata atau ekoturisme merupakan sustu kategori rekreasi yang melibatkan sejumlah orang untuk mengunjungi suatu tempat dan membelanjakan seluruh atau sebagian uangnya demi memperoleh pengalaman berinteraksi dengan komunitas biologi yang luar biasa (misalnya: savanna Afrika, savana Baluran dan Alas Purwo-Jawa Timur, Kepulauan Galapagos, dan terumbu karang Wakatobi-Sulawesi Tenggara). Ekowisata juga seringkali dirancang untuk melihat spesies flagship tertentu (misalnyav Gajah), atau tarsiud dan burung Maleo serta Rangkong Sulawesi (Indrawan et al. 1998). Salah satu ekowisata yang mulai berkembang di Bawean yaitu rusa Bawean. Rusa Bawean (Axis kuhlii) merupakan rusa asli Indonesia yang endemic di Pulau Bawean. Kecilnya habitat asli mereka (180 km2) menjadikan rusa Bawean sebagai satu-satunya rusa di dunia yang sangat terisolasi. Di habitat aslinya, rusa Bawean diperkirakan hanya tinggal 300-400 ekor (Blouch dan Atmoseordirdjo, 1987).
III. PERMASALAHAN DI PULAU BAWEAN
Masalah adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang membingungkan (Vardiansah, 2008). Hal inialah yang menghampari dan terjadi Pulau Bawean. Bahkan, ada yang mengatakan Pulau Bawean adalah Pulau Seribu Masalah, artinya pulau yang memiliki banyak masalah.
Menurut Setiawan (2013), pemerintah seakan-akan menganak tirikan Pulau Bawean dan menganggap Pulau Bawean adalah daerah lain karena mungkin jaraknya yang jauh serta adat dan bahasa yang lain dari orang Gresik pada umumnya. Hal ini sangat disayangkan karena justru dengan budaya dan potensi yang ada di Pulau Bawean akan menjadikan value added yang akan melengkapi pembentukan sebuah daerah tujuan wisata.Pulau Bawean punya banyak sekali obyek wisata yang bisa dikembangkan, pantai-pantai yang indah didukung dengan keindahan bukit dan gunung, keanekaragaman hayati, keindahan bawah laut serta di dukung dengan kebudayaan dan adat istiadat islami menjadikan Pulau Bawean layak dikembangkan sebagai Daerah Tujuan Wisata.Tapi ada banyak hal yang perlu diperhatikan sebelum membicarakan tentang masalah pengembangan pariwisata di Pulau Bawean. Masalah infrastruktur yang termasuk listrik, sarana transportasi dan akomodasi serta jalan utama, harus lebih diperhatikan karena hal tersebut berdampak pada kenyamanan para tourist yang datang ke Pulau Bawean.
Sementara itu, lapangan terbang perintis Pulau Bawean memiliki landasan pacu sepanjang 1.200 meter, dan saat ini sudah terbangun 900 meter dan tinggal 300 meter yang belum selesai (Maruli, 2013). Ditambah lagi masalah kerusakan lingkungan. Dalam Media Bawean (2008), masalah kerusakan alam Pulau Bawean sangat besar dan bisa terlihat disemua titik yang ada. Diantaranya akibat penebangan pohon dan pengambilan batu oleh para pengusaha asal Bawean sendiri. Bila hal ini dibiarkan, maka dampaknya akan lebih fatal pada lingkungan yang ada.
Permasalahan diatas ditegaskan oleh Rumli, S. E. yang termuat dalam Media Bawean (2012). Menurutnya ada 3 hal permasalahan urgent di Pulau Bawean, yaitu :
1. Masalah transportasi laut dan udara. Kapal yang saat ini beroperasi kurang masksimal, karena cuman dilayani 1 kapal saja. Semestinya 2 kapal, supaya bisa melayani dengan maksimal, dan ada persaingan pelayanan. Sementara transportasi udara masih dalam taraf penyelesaian.
2. Masalah kelistrikan. Sampai saat ini kayak suara tokek, hidup mati dan masih ada 10 ribu lebih warga Bawean belum menikmati listrik.
3. Masalah infrastruktur jalan lingkar Bawean yang belum beres, ini semua di tahun 2012 berarti belum baik, perlu perjuangan maksimal dari semua elemen masyarakat.yang dipelopori oleh putra Bawean berhasil ditanah Jawa.
Selain itu, kurangnya promosi atau srategi promosi yang tidak tepat merupakan borok bagi kemajuan pariwisata di Pulau Bawean. Padahal Pulau Bawean memiliki banyak obyek wisata baik wisata bahari hingga wisata sejarahnya. Borok-borok ini harus ditangani dan diberikan solusi atau obat yang ampuh demi mencegah penyebaran borok-borok yang lain sehingga memicu bau busuk dan luka berupa masalah-masalah yang kian carut-marut.
IV. SOLUSI PERMASALAHAN DI PULAU BAWEAN
1. Masalah Kelistrikan
Saat ini istilah listrik sudah akrab didengar dalam kehidupan sehari-hari. Hampir aktivitas manusia modern sudah menggunakan listrik sebagai pembantu bahkan sebagai penopang utama aktivitasnya. Jika diterjemahkan secara umum, listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel atau penghantar lainnya (Susanta dan Agustoni, 2007).
Sebagian besar energi yang terpakai selama ini berasal dari sumber-sumber seperti minyak bumi, batubara dan gas. Sumber-sumber energi tersebut dalam pemanfaatannya menimbulkan banyak masalah, antara lain pencemaran dari zat sisa pembakaran yang berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia. Selain bahaya yang ditimbulkan, pemakaian bahan-bahan tersebut untuk pembangkit listirk juga kurang efisien. Bahan-bahan tersebut juga tidak dapat diperbaharui, sehingga untuk kelangsungan hidup manusia, perlu dicari sumber energi baru yang dapat diperbaharui atau tidak akan habis (Widaryanto, 2004). Listrik di Indonesia ada yang dihasilkan dari energi yang dapat diperbaharui dan ada pula yang dihasilkan dari energi yang tidak dapat diperbaharui. Pembangkit listrik yang dapat diperbaharui misalnya pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Pembangkit listrik jenis ini sangat bergantung pada debit air. Sementara itu, pembangkit listrik yang tidak dapat diperbaharui antara lain pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). PLTU menggunakan bahan dasar dari uap batu baru. Namun, selain akan menguras sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, pemakaian batubara juga akan menimbulkan efek lain yaitu polusi udara yang dapat mengakibatkan efek rumah kaca sebagai pemicu pemanasan global yang berdampak sangat buruk bagi kehidupan manusia dalam jangka panjangnya (Susanta dan Agustoni, 2007). Masalah yang kerap timbul menyangkut listrik adalah kekurangan supply daya dari PLN. Dari 80 MegaWatt daya yang dibutuhkan, hanya 37 MegaWatt yang terpenuhi. Akibatnya, pemadaman listrik secara bergiliran pun tidak dapat dihindarri. Selain itu, pemanfaatan genset secara individu menyebabkan pemborosan BBM dan pencemaran udara (Susanta dan Sutjahjo, 2007). Di sisi lain, kenaikan harga BBM pada Juli 2013 akan memicu kenaikan tarif dasar listrik yang semakin mencekik masyarakat kalangan bawah dan juga terutama di Pulau Bawean sendiri. Menurut, kenaikan harga BBM dan listrik telah memicu kenaikan harga semua bahan yang dibutuhkan untuk produksi. Kenaikan hampir semua bahan yang mereka perlukan untuk berproduksi adalah petaka bagi usaha kecil. Modal yan pas-pasan membuat mereka harus mengurangi kapasitas produksi (Heriyanto dan Kiswanto, 2003).
Pemenuhan energi listrik di daerah terpencil, daerah yang tidak dapat dijangkau dengan jaringan PLN. Energi listrik yang cocok, dan yang paling efisien adalah pembangkit listrik tenaga angin dan pembangkit listrik tenaga surya. Hal ini ditunjang dengan letak Negara Indonesia yang terletak didaerah khatulistiwa memungkinkan pemanfaatan energi surya untuk diubah ke energi listrik, karena sinar surya bersinar sepanjang tahun (Dalim, 2011). Hal senada juga dikatakan Gus Dur dalam sebuah buku berjudul Damai Bersama Gus Dur, ia memberikan solusi dalam mengatasi krisis energi di masa yang akan datang. Krisis energi saat ini terjadi karena dipicu pemborosan energi oleh masyarakat dan praktek tidak efisien dan korupsi. Energi angin, surya, mukrohidro mempunyai keuntungan bersifat tersebar. Dapat dibangun di desa-desa dan pulau kecil sehingga pembangunan dapat merata. Pembangunan tersebut bersifat prorakyat miskin. Pualu-pulau kecil yang letaknya jauh terpencil dan menentukan batas wilayah kedaulatan dan zona ekonomi ekslusif kita dapat dibangun dan diselamatkan (Rumadi, 2010).
Indonesia yang berada dalam wilayah khatulistiwa mempunyai potensi energi surya yang cukup besar sepanjang tahunnya. Energi surya sangat berpotensi untuk dimanfaatkan secara langsung sebagai sumber energi alternatif. Pemanfaatan energi surya ini dapat dilakukan secara termal maupun melalui energi listrik. Pemanfaatan secara termal dapat dilakukan secara langsung dengan membiarkan obyek pada radiasi matahari, atau menggunakan peralatan yang mencakup kolektor dan konsentrator surya (Septiadi et al. , 2009). Produksi energi surya merupakan peneltian yang paling berkembang. Sel surya memang diakui banyak kalangan sebagai sumber energi yang paling menjanjikan di masa depan, mengingat energy matahari yang sampai di permukaan bumi setiap saat sebenarnya mencapai 165.000 terawatt. Jika dibandingkan dengan 60 terawatt kebutuhan energi di seluruh dunia pada tahun 2050, maka 0,04% saja dapat dikonversinya menjadi energi yang siap pakai. Permasalahan dunia akan sumber energi dapat diatasi (Wangsadinata dan Suprayitno, 2008).
Pada prinsipnya, pembangkit listrik tenaga surya terdiri dari sekolompok foto sel yang mengubah sinar matahari menjadi gaya gerak listrik (ggl) untuk mengisi bateraii. Dari baterai aki, energi listrik dialirkan ke pemakai. Pada waktu banyak sinar matahari, baterai aki diisi oleh fotosel. Tetapi pada saat malam hari, foto sel tidak menghasilkan energi listrik, maka energi diambil dari baterai tersebut (Marsudi, 2005).
Alternatif kedua yaitu memanfaatkan angin. Anonim (2010) dalam situs Litbang menjelaskan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLT Angin) merupakan pembangkit listrik yang sangat ramah lingkungan. Penerapannya bisa dalam bentuk wind farm ataupun stand alone, baik yang terhubung ke dalam grid maupun tidak. PLT Angin sangat cocok diterapkan pada lokasi terpencil maupun yang telah mempunyai grid. Keberadaan dan kelangsungan suatu PLT Angin ditentukan oleh pemilihan lokasi (sitting) yang tepat berdasarkan data angin yang akurat dan berlaku sepanjang waktu guna (service life) mesin turbin angin. Oleh sebab itu studi potensi angin sepanjang tahun pada lokasi yang mempunyai potensi merupakan sesuatu yang mutlak dilakukan sebelum diputuskan untuk membangun PLT Angin.Tenaga angin juga bisa dijadikan energi terbarukan dengan cara membangun windfarm. Wind farm adalah istilah untuk sekelompok turbin angin yang mengkonversi energi kinetis dari angin menjadi listrik (Rusbiantoro, 2008). Berbeda dengan solar sel, pada pembangkit listrik tenaga angin. Energi angin diubah oleh baling-baling menjadi energi pemutar generator arus searah. Apabila tegangan generator cukup tinggi, relai tegangan akan menutup sakelar pengisi baterai aki sehingga baterai aki diisi oleh generator. Apabila angin berkurang dan agar tidak terjadi aliran daya balik dari baterai ke generator, maka relai daya balik akan membuka saklar tadi. Pasokan daya untuk pemakai dimabil dari baterai (Marsudi, 2005).
Arus gelombang laut , panas bumi, air terjun atau danau dapat juga sebagai alternatif mengatasi krisis energi di Pulau Bawean. Rusbiantoro (2008) mengatakan arus gelombang pasang di laut yang mempunyai kecepatan 5 knot dan ketinggiannya bisa mencapai 10 meter di beberapa tempat di dunia juga dapat dikonversi menjadi energy. Gelombang ombak laut ini mampu dimanfaatkan menjadi energi karena biasanya rata-rata mempunyai kekuatan 10kW/m saat menghantam pantai. Di Pantai barat Skotlandia yang mempunyai rata-rata kekuatan dalam panjang gelombang per meter sekitar 40 kW dan waktu terjadi badai bisa mencapai 3 GW, sehingga dapat dimanfaatkan untuk menjadi energy dan rata-rata mampu menghasilkan 500 kW.
Air panas yang terdapat pada acquifer panas bumi dapat dimanfaatkan untuk pemabngkit listrik melalui jalur termomekanik (Syah, 2006). Selain Danau atau air terjun di Pulau Bawean dapat dimanfaatkan untuk PLTA.
2. Perbaikan Saran dan Prasarana sebagai Solusi Pariwisata
Menurut Yoeti dalam bukunya Pengantar Ilmu Pariwisata. (Tazkia, 2012), mengatakan : “Prasarana kepariwisataan adalah semua fasilitas yang memungkinkan agar sarana kepariwisataan dapat hidup dan berkembang sehingga dapat memberikan pelayanan untuk memuaskan kebutuhan wisatawan yang beraneka ragam”.
Prasarana tersebut antara lain :
a. Perhubungan : jalan raya, rel kereta api, pelabuhan udara dan laut.
b. Instalasi pembangkit listrik dan instalasi air bersih.
c. Sistem telekomunikasi, baik itu telepon, telegraf, radio, televisi,
d. Pelayanan kesehatan baik itu puskesmas maupun rumah sakit.
e. Pelayanan keamanan baik itu pos satpam penjaga obyek wisata maupun pos-pos polisi untuk menjaga keamanan di sekitar obyek wisata.
f. Pelayanan wistawan baik itu berupa pusat informasi ataupun kantor pemandu wisata.
g. Pom bensin
h. Dan lain-lain. (Yoeti cit. Tazkia, 2012)
Sarana kepariwisataan adalah perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung maupun tidak langsung dan hidup serta kehidupannya tergantung pada kedatangan wisatawan (Yoeti cit. Tazkia, 2012). Sarana kepariwisataan tersebut adalah :
a. Perusahaan akomodasi : hotel, losmen, bungalow.
b. Perusahaan transportasi : pengangkutan udara, laut atau kereta api dan bus-bus yang melayani khusus pariwisata saja.
c. Rumah makan, restaurant, depot atau warung-warung yang berada di sekitar obyek wisata dan memang mencari mata pencaharian berdasarkan pengunjung dari obyek wisata tersebut.
d. Toko-toko penjual cinderamata khas dari obyek wisata tersebut yang notabene mendapat penghasilan hanya dari penjualan barang-barang cinderamata khas obyek tersebut.
e. Dan lain-lain. (Yoeti cit. Tazkia, 2012)
Dalam pengembangan sebuah obyek wisata sarana dan prasarana tersebut harus dilaksanakan sebaik mungkin karena apabila suatu obyek wisata dapat membuat wisatawan untuk berkunjung dan betah untuk melakukan wisata disana maka akan menyedot banyak pengunjung yang kelak akan berguna juga untuk peningkatan ekonomi baik untuk komunitas di sekitar obyek wisata tersebut maupun pemerintah daerah (Tazkia, 2012).
Pembangunan infrastruktur jalan sangat penting bagi para wisatawan yang ingin menikmati indahnya alam di lokasi wisata. Meskipun medan jalan menuju obyek wisata agak sulit dijangkau, namun apabila kualitas jalannya bagus akan menjadi tantangan tersendiri bagi wisatawan. Sebaliknya, jika akses jalan menuju obyek wisata banyak yang rusak dan berlubang, pengunjung akan menjadi bosan (Joehastanti, 2012).
Hal ini dapat dilakukan dengan meniru langkah Pemerintah Kota Palembang. Menurut Juliartha (2009), program khusus yang dilakukan Pemerintah Kota Palembang, melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan antara lain, yaitu :
a. Kerjasama dengan daerah lain seperti Pesta Wisata Nusantara di Jakarta, Road Show
dan Travel Dialog di Makasar, Festival Budaya (Majapahit Travel Fair di Surabaya),
b. Pemberian kemudahan izin sektor swasta yang bergerak di bidang pariwisata.
c. Calender Of Event Pariwisata Regional dan International.
d. Memperbaiki sarana dan prasarana pendukung, serta promosi wisata melalui
berbagai media.
e. Penertiban dan pemberian keleluasaan bagi travel agent dan tour travel.
Solusi sekarang bagi kepariwisataan di Pulau Bawean yaitu dengan menambah jadwal pelayanan. Tapi penambahan kapal tetap perlu, karena kenyataannya memang masih kurang. Kalau ini tidak segera dilakukan akan menjadi boomerang, karena bisa menimbulkan kekecewaan bagi wisatawan dan bisa menjadi enggan kembali. Dan perlu ditingkatkan upaya dan strategi untuk menarik investor.
Menurut Ayurai (2011) iklim investasi yang positif dapat ditingkatkan melalui upaya-upaya berkesinambungan yang dilakukan oleh para birokrat dan para pelaku ekonomi di lokalitas-lokalitas tempat investasi dalam hal-hal berikut ini:
a. Memberikan kepastian hukum atas peraturan-peraturan pada tingkat pusat dan daerah serta menghasilkan produk hukum yang berkaitan dengan kegiatan penanaman modal sehingga tidak memberatkan beban tambahan pada biaya produksi usaha.
b. Memelihara keamanan dari potensi gangguan kriminalitas oleh oknum masyarakat terhadap aset-aset berharga perusahaan, terhadap jalur distribusi barang dan gudang serta pada tempat-tempat penyimpanan barang jadi maupun setengah jadi.
c. Memberikan kemudahan yang paling mendasar atas pelayanan yang ditujukan pada para investor, meliputi perijinan investasi, imigrasi, kepabeanan, perpajakan dan pertahanan wilayah.
d. Memberikan secara selektif rangkaian paket insentif investasi yang bersaing.
e. Menjaga kondisi iklim ketenagakerjaan yang menunjang kegiatan usaha secara berkelanjutan.
Bagi kepentingan para penanam modal asing maka selain iklim investasi tersebut, kehadirannya masih perlu didukung oleh adanya ketentuan-ketentuan dan perlakuan yang tidak diskriminatif, yang diberikan pada para pengusaha lokal atau domestik dalam arena memperebutkan pangsa pasar. Sudah selayaknya jika para pemilik modal asing menginginkan adanya perlindungan dan jaminan investasi atas ancaman terjadinya resiko nasionalisasi dan eksproriasi. Merekapun menginginkan adanya jaminan dalam hak untuk dapat mentransfer laba maupun deviden, dan hak untuk melakukan penyelesaian hukum melalui arbitrase internasional.
3. Strategi Promosi Wisata Bawean
Interpretasi merupakan suatu alat bantu yang data menterjemahkan keindahan dan keunikan sumberdaya manusia dan alam sehingga bisa dinikmati secara utuh oleh pengunjung atau wisatawan. Pulau Bawean dengan berbagai keunikan dan keindahan sumberdaya alam dan manusianya sangat membutuhkan adanya interpretasi. Tujuannya adalah memberikan pengetahuan lebih kepada wisatawan agar ketika datang ke suatu objek ada nilai lebih yang diperoleh, baik secara ilmiah maupun tidak. Bahkan sebagai media promosi bagi calon wisatwan. Interpretasi Pulau Bawean saat ini sangat minim sekali, maka dari itu perlu usaha yang lebih maksimal dan optimal agar tercipta suatu media interpretasi yang efektif namun tetap efisien. Media interpretasi yang diperlukan berupa ruang penunjung atau pusat informasi wisata Pulau Bawean yang bisa menggunakan kantor UPT wisata yang terdapat di Pulau Bawean. Pusat informasi ini nantinya disediakan segala informasi wisata Pulau Bawean berupapapan informasi obyek-obyek yang ada dan peta jalur interpretasi. Saat ini informasi yang ada berupa dokumentasi objek dan kegiatan pengunjung di salah satu objek wisata (Ramli, 2009). Bisa juga diwujudkan dalam bentuk website, video yang diupload dalam sebuah website atau media social seperti twitter dan facebook.
Kita bisa melihat hampir tidak ada yang tidak membawa gadget yang terhubung dengan internet, dari tukang ojek hingga eksekutif, dari anak-anak sekolah dasar hingga mahasiswa, semuanya tidak terlepas dari alat komunikasi bergerak. Membawa laptop yang terhubung dengan internet menjadi pemandangan lumrah di mal-mal, kampus, sekolah-sekolah, café, selama disitu ada jaringan wifi pasti ada segerombol anak muda nongkrong sambil berselancar di internet. Terdapat sekitar 180 juta ponsel yang kini dipakai pelanggan Indonesia, dan 50% di antaranya dapat mengakses internet. Ketika semua terhubung dalam internet, batas-batas geografis menjadi hilang, seseorang yang online di Cicadas dalam sekejap ada di Tokyo, dan seseorang yang berada di Papua tiba-tiba bisa bertukar gambar dengan saudaranya di Jakarta. Penggunaan sebanyak itu di dunia digital menimbulkan gairah besar dalam jejaring sosial (internet), yang secara langsung mengubah peta pemasaran, mengurangi daya pengaruh media konvensional (cetak dan udara), memporak-porandakan bisnis warnet dan industri rekaman, membentuk kekuatan promosi baru, kewirausahaan baru, mematikan peran tempat (place), menumbuhkan cara baru berusaha (took online) dan melahirkan selebritis-selebritis baru (Kasali cit. Ilhamsyah, 2012).
Adapun caranya dijelaskan sebagai berikut :
a. Promosi Website
a. Promosi Website
Website sama halnya dengan took yang membutuhkan promosi agar dikenal oleh banyak orang. Ada banyak cara untuk mempromosikan suatu website. Teknik promosi yang sering digunakan oleh para webmaster adalah optimalisasi SEO (Wahana Komputer, 2010).
Untuk itu, optimalisasi serach engine (SEO) sangat diperlukan karena website kita bersaing dengan puluhan juta wesite lainnya di seluruh dunia untuk masuk ke dalam indeks mesin penacri sperti Google, Yahoo, dan lain sebagainya. Misalnya, ketika pengunjung mengetikkan kata Lembaga Sosial di Tangerang, maka akan muncul website www.binainsanmulia.org pada halaman pertama Google. Untuk melakukan teknik optimalisasi mesin pencari atau SEO, ada beberapa langkah, yakni :
• Optimalisasikan nama domain dnegan memilih nama domain yang familiar, misalnya pusat souvenir, aqiqah center, dan sebagainya. Atau pilihlah nama web yang unik sperti renpiz.com, alibaba.com, dan lain sebagainya.
• Optimalisasikan nama web pada mesin mencari dengan cara mendaftarkan langusng pada Google, Yahoo, dan lain sebagainya. Contoh alamat pendaftaran :
www.docs.yahoo.com/info/suggest/, www.google.com/addurl.htm, www.addurl.altavista.com/sites/addurl/newurl
• Optimalisasikan keyword dengan bantuan Freeadwordstool.com, dengan situs tersebut akan dibantu oleh Google Adwords untuk mendapatkan keyword yang cocok untuk web.
• Optimalisasi konten website yakni membuat pengunjung tertarik pada web. Dapat juga dengan memberikan artikel yang bermanfaat bagi pengunjung sehingga link menuju web semakin banyak.
• Optimalisasiakn iklan web pada situs iklan baris di internet. Semakin banyak situs yang mencantumkan nama web, sehingga senakin mudah search engine mengindeks web.
Selain kita di atas, ada beberapa hal yang perlu juga diperhatikan, misalnya loading website harus cepat, kata-kata tajuk utama harus menarik, menyediakan berbagai barang gratisan untuk pengunjung, misalnya ebook gratis, software gratis, wallpaper gratis, dan lain sebagainya (Nurhadi, 2010).
b. Promosi lewat Facebook dan Twitter
Karena adanya fitur pencariannya yang canggih serta dukungan berbagai aplikasi yang tersedia, melalui Facebook dengan mudah memperoleh teman, bahkan teman semasa sekolah yang telah lama tidak berjumpa, sampai dengan teman dari teman, teman sekerja, atau teman yang ada daftar email-nya pada akun email, semua di-support oleh Facebook (Yuhefizar, 2009). Begitu pula dengan Twitter. Twitter adalah sebuah microblog yang dapat mengirimkan status atau pesan dalam 140 karakter. Twitter menjadi microblog terpopuler di duna karena kemudahan dan tampilan yang sederhana. Dengan Twitter informasi dapat dengan mudah dan cepat terkirim. Kelebihan tersebut membuat banyak orang termasuk artis, tokoh politik, organisasi, pelaku bisnis memanfaatkan Twitter sebagai bagian dari hidup mereka (Pudyastomo, 2010). Keduanya dapat dijadikan media promosi pariwisata di Pulau Bawean.
c. Promosi lewat Youtube
Jika kita memiliki dana lebih atau memiliki kreativitas lebih. Kita bisa membuta sebuah ilklan mini dalam bentuk video. Ikan dalam bentuk video tersebut tidak selalu harus disiarkan melalaui media televiss yang berbiaya mahal. Ikan video tersebut bisa kita unggah (upload) ke Facebook dan juga Youtube, supaya banyak orang bisa melihatnya (Salim, 2010).
YouTube merupaka snitus video sharing yang berfungsi sebagai media untuk berbagi video secara online. Dengan slogan “Broadcast Yourself”, situs ini memberikan kebebasan dan kemudahan kepada siapa pun untuk meng-upload dan men-download video yang masuk database-nya. Selain itu, dengan slogan tersebut, YouTube berusaha meciptakan citra sebagai sebuah situs yang memiliki funsi sama dengan sebuah televise yang menawarkan beragam video dari beragam acara (Jubilee Enterprise, 2008).
Meskipun beberapa video tentang Bawean telah diunggah di YouTube tetapi masih ada kekurangan, diantaranya tidak menjelaskan secara jelas mengenai macam-macm obyek wisata di Pulau bawean, Peta wisata, jadwal keberangkatan ke Pulau Bawean, Jam atraksi atau daya tarik wisata masing-msaing jenis Obyeak wisata, ketersediaan transportasi. Sebaiknay jiak ingin mengupload sebuah video dibuat satu obyek wisata per video yang isinya anataar lain keindahannya, jalr perjalanan, transportasi, biaya perjalana, jadwal kapal ke bawean, ulasan tentang penginapan terdekat atau dari harga paliang murah ke mahal sehingga dengan jelas agara tergambar obyek wisata yang akan dikunjungi dan juga mempermudah akses dan meningkatnya keunjungan ke Pulau Bawean.
Menurut konsultan pemasaran on-line Saman Kouretchian,ada empat alasan mengapa pebisnis on-line perlu memasarkan produknya lewat media sosial YouTube.
• Jangkauan dan kemudahan akses YouTube
YouTube tidak lagi menjadi media sosial yang hanya digunakan oleh generasi muda. Riset menyebutkan, lebih dari 800 juta orang membuka media sosial YouTube paling tidak sekali sebulan. Riset lain menunjukkan bahwa per hari, lebih dari 400 juta orang mengakses YouTube dari ponselnya. Data-data ini membuktikan betapa luasnya jangkauan YouTube. Jika seller membuat video produk dan mengunggahnya ke YouTube, artinya seller menawarkan produknya kepada pasar yang populasinya sangat besar.
Selain itu, berbagai jenis smartphone kini memungkinkan pengguna untuk mengakses YouTube dari ponselnya. Semua orang bisa mengakses YouTube di manapun dan kapanpun mereka mau. Kemudahan akses ini menjadikan YouTube sebagai media sosial yang tepat bagi seller untuk mempromosikan produknya.
• Video = promosi audio-visual
Kelebihan video dibanding materi posting lainnya adalah dapat menampilkan gambar dan suara di saat yang bersamaan. Video dapat menciptakan keterikatan emosional yang lebih baik dibanding teks atau gambar saja. Jika seller mampu menciptakan keterikatan emosional antara calon buyer dan produknya lewat video, artinya jumlah buyer potensial akan bertambah. Akan muncul rasa ketertarikan dan keingintahuan calon buyer terhadap produk yang dijual seller. Hal ini tentu akan membuat calon buyer tertarik untuk melakukan pembelian.
Selain itu, video adalah cara terbaik untuk memamerkan produk seller. Lewat video, seller dapat memberikan gambaran tentang petunjuk penggunaan produk, menginformasikan peluncuran produk baru, dan mempresentasikan keunggulan serta nilai lebih yang dimiliki produk.
• YouTube = jalan pintas menuju media sosial lainnya
Setelah melihat video produk, calon buyer biasanya akan melihat YouTube channel milik seller. Kemudian, calon buyer akan mencari informasi produk yang lebih lengkap lewat website, fanpage, atau akun Twitter milik seller. Dengan kata lain, YouTube adalah jalan pintas menuju media sosial lain yang digunakan seller dalam berbisnis on-line.
• Lebih murah saat beriklan
Beriklan di YouTube jauh lebih murah dibanding beriklan dengan teknik pay-per-click seperti lewat Facebook, Google, atau Bing. YouTube memberikan fasilitas beriklan yang sama dengan teknik pay-per-click, namun dengan biaya iklan yang lebih ringan. Bahkan, pilihan memunculkan video iklan di YouTube lebih variatif, misalnya saat sebelum atau sesudah sebuah video diputar, melalui fasilitas search, atau melalui display panel. Selain itu, YouTube memberikan akses untuk membaca data analitik mengenai kesuksesan video iklan yang dibuat seller dalam mempromosikan produknya.
(Anonim, 2013).
d. Redirect (Mengalihkan Web)
Lewat UU ITE, Menkominfo membuat gebrakan untuk menghambat penyebaran pornografi lewat media internet. Per 1 April 2008, satu demi satu, situs-situs porno dalam dan luar negeri mulai dihambat dengan berbagai cara. Salah satunya menggandeng Asosiasi Penyedia Jasa Internet untuk bersama-sama melakukan sensor pornografi dengan cara memblokir alamat situs porno pada backbone jaringan mereka (Set, 2009). Apa kaitan pemblokiran ini dengan promosi wisata di Pulau Bawean. Secara singkat, saat kata atau situs diketik melalui browser sperti Internet Explorer atau Mozilla Firefox maka secara otomatis server proxy akan mengirimkan sebuah data yang berupa website yang telah di request client untuk di akses, tetapi apabila diizikan maka server maka website akan terbuka. Jika tidak diizinkan maka server akan memberikan peringatan sebuah pesan yaitu website yang anda buka tidak boleh di buka karena mengandung pornografi . dan di blockir oleh server atau server atau penyedia jasa layanan internet tersebut dapat mengalihkan ke web lain. Dari penjelasan ini, dapat disimpulkna jika Dinas Pariwisata atau institusi Kepariwisataan Di Pulau Bawean yang memiliki website bisa mengadakan kerjasama secara apik dengan pemerintah dan Asosiasi Penyedia Jasa Internet. Misalnya, jika ada user internet mengakses situs atau konten porno maka secara otomatis akan dialihkan ke situ pariwisat Pulau Bawean (misalnya Bawean.net). Ini memiliki 2 keuntungan yaitu mempromosikan web kepariwisataan Bawean dan membantu pemrintah dalam memerangi kekerasan terhadap perempuan (pemerkosaan), sex bebas, membantu menyelamatkan moral bangsa. Contohnya : PT Telekomunikasi Indonesia bekerja sama dengan Asosiasi Warung Internet Indonesia (Awari) membatasi penyediaan internet berkonten negatif. Pembatasan dilakukan dengan Domain Name System Nawala.
e. Promosi lewat Radio Online
Di sisi lain, teknologi lama yang masih bermanfaat semkain lenyap dengan adanya kemajuan teknologi, sebgai contoh adalah radio. Radio (istilah secara umum) dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai sarana penyampai informasi. Radio adalah media elektronik termurah, baik pemancar maupaun penerimannya. Namun sekarang hamper sulit kita jumpai masyarakata yang masih memiliki radio. Padahal banyak manfaat yang bisa kita peroleh dari mendengarkan radio, sperti : informasi, berita, hiburan dan lain sebagainya (Raharjo dan Utami, 2012). Sekarang radio tidak hanya melalui dapat didengar melalui radio-radio, sekarang teknologi sudah berkembang dengan adanya aplikasi atau software yang diinstal baik pada computer , laptop, handphone atau terpasang pada website dan blog dengan memasang kode script radio online, bahkan di dalam mobil pun ada iPhone, iPod touch, and iPad. Sehingga, masyarakat tidak perlu memiliki radio elektronik yang terbatas hanay bisa mendengarkan channel radio lokal saja, melainkan juga channel radio sleuruh dunia. Begitu pula dengan radio online ini jangkauan meliputi seluruh dunia.
Saat ini semua orang bisa membuat stasiun radio radio online atau radio streaming, karena saat ini ada banyak sekali layanan penyedia hosting untuk radio streaming, baik yang berbayar maupun yang gratis, dan tutorial cara membuat radio streaming juga banyak sekali di internet. Masalahnya adalah, jika radio tidak dipromosikan, maka pendengarnya sedikit, atau bahkan tidak ada. Untuk itu kita harus mencari cara agar radio kita didengar oleh banyak orang. Berbeda dengan radio konvensional, radio streaming jumlahnya sangat banyak, dan orang tidak akan tau kalau kita tidak memperkenalkan stasiun radio kita kepada para pengguna internet. Adapun langkah bisa dilakukan dengan cara yaitu :
1. membuat website untuk radio, misalnya www.namaradio.com, atau lebih mutrah membuat di blogspot.com
2. Masukkan player radio di halaman situs , agar pegunjung bisa langsung mendengar saat website dibuka.
3. Bangun komunitas pendengar di jejaring sosial, buatlah group facebook atau Fanspage untuk berinteraksi dengan pendengar, jangan lupa buat akun twitter, karena di twitter lebih mudah untuk viral marketing.
4. Masukkan Radio ke direktori stasiun radio seperti NusaRadio.com karena banyak pengunjung yang menyukai musik, tentunya pengguna internet yang suka mendengarkan radio, dan datang ke situs tersebut untuk mendengarkan radio.
Untuk poin nomor 1 dan 2, biasanya hal itu sudah ada di penyedia layanan hosting, dan anda tidak perlu repot-repot jika anda belum menguasai web. Poin nomor 3 sangatlah penting, karena komunikasi zaman sekarang lebih sering melalui media sosial, berbeda dengan radio konvensional yang menggunakan telepon dan SMS untuk berinteraksi dengan pendengar.
Ada banyak situs direktori radio, seperti streema, radiotuna, shoutcast dan lainntal. Tetapi rata-rata pendengarnya berasal dari luar negeri, sedangkan NusaRadio sebagian besar pendengarnya adalah Indonesia, banyak juga yang dari luar. Jika radio yang kita masukan ke NusaRadio diterima, maka akan dipromosikan ke ribuan pendengar setianya di Facebook dan Twitter (Idarahma, 2012).
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Potensi Energi Angin. . Diakses tanggal 18 Juni 2013.
Anonim. 2012. Anyaman Pandan, Bawean.. Diakses tanggal 17 Juni 2013.
Anonim. 2013. 4 Kelebihan Berbisnis Lewat YouTube.. Diakses tanggal 18 Juni 2013.
Anonym. 2013. Koncok-Koncok, Kuliner Khas Pulau Bawean.. Diakses tanggal 17 Juni 2013.
Ayurai. 2011. Investansi dan Penanaman Modal. http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/files/2011/05/2011@Ayu-Rai-12.-Strategi-Dalam-Menarik-Penanaman-Modal-Asing.rtf. Diakses tanggal 18 Juli 2013.
Dalom. 2011. Desain Dan Uji Unjuk Kerja Kincir Angin. Jurnal Austenit Vol. 3 No. 2 : 47-52.
Hadisubroto, I. dan R. djamal. 1992. Usaha Perikanan Pancing Tangan (Kakap Merah dan Kerapu) di Desa Sungai Teluk-Bawean. JUrnal Penilitian Perikanan Laut No.68 : 37-47.
Heriyanto dan Kiswanto. 2003. Dampak Kebijakan APBN pada Perkembangan Usaha Kecil. Jurnal Analisis Sosial Vol. 8 No.1 :63-85.
Hurek, L. 2007. Gado-Gado Budaya Bawean.. diakses tanggal 17 Juni 2013.
Idahrama. 2012. Cara Promosi Radio Streaming/Radio Online.. Diakses tanggal 18 Juni 2013.
Ilhamsyah. 2012. Ranformasi Media Periklanan dalam Sosial Media (Analisa Iklan pada Fan Page Facebook Wrp). Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol.1 No.1 : 1-10.
Jubilee Enterprise. 2008. Seri Penuntun Praktis : Membuat Sendiri Video di YouTube.com. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Marsudi, D. 2005. Pembangkitan Energi Listrik. Erlangga, Jakarta.
Maruli, A. 2013. Lapangan terbang Bawean ditargetkan selesai Juli 2013.. Diakses tanggal 18 Juni 2013.
Masbuh, A. 2008. Perancangan Media Promosi Pulau Bawean Sebagai Tempat Tujuan Utama Wisata Alam Kabupaten Gresik. Makalah. Program S1 Desain Omunikasi Visual. STIKOM. http://ppta.stikom.edu/upload/upload/file/08420100007makalah%20Abdullah%20Masbuh.pdf. Diakses tanggal 20 Juni 2013.
Media Bawean. 2008. Kerusakan Alam Bawean.. diakses tanggal 18 Juni 2013.
Media Bawean. 2012. 3 Masalah Urgent di Pulau Bawean Tahun 2013 Harus Tuntas dan Selesai.. Diakses tanggal 18 Juni 2013.
Raharjo, P. dan E. T. Utami. 2012. Aplikasi Penerima Radio Streaming Online Pada Smartphone Berbasis Java. JTET Vol. 1 No. 2 : 66-74.
Ramli, M. 2009. Strategi Pengembangan Wisata di Pulau Bawean Kabupaten Gresik. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan Dan Ekowisata. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Rumadi. 2010. Damai bersama Gus Dur. Penerbit Buku Kompas, Jakarta.
Rusbiantoro, D, 2008. Global warming for beginner[s]: pengantar komprehensif tentang pemanasan global. Niaga Swadaya, Jakarta.
Salim, J. 2010. Briliant Marketing. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Septiadi, D., P. Nanlohy, M. Souissa, F. Y. Rumlawang. 2009. Proyeksi Potensi Energi Surya sebagai Energi Terbarukan (Studi Wilayah Ambon dan Sekitarnya). Jurnal Meteorologi Dan Geofisika Vol. 10 No. 1 : 22 – 28.
Set, A. 2009. Teen Dating Vioence. Kanisius, Yogyakarta.
Setiawan, D. K. 2013. I Was Born in Bawean Island.. Diakses tanggal 18 Juni 2013.
Susanta, G and Agustoni, S. 2007. Kiat Hemat Bayar Listrik.: Niaga Swadaya, Jakarta.
Susanta, G dan H. Sutjahjo. 2007. Akankah Indonesia Tenggelam Akibat Pemanasan Global. Niaga Swadaya, Jakarta.
Syah, A. N. A. 2006. Biodiesel Jarak Pagar; Bahan Bakar Alternatf yang Ramah Lingkungan. PT AgroMedia Pustaka, Jakarta.
Wangsadinata, W. dan G. Suprayitno. 2008. Rooseno : Jembatan dan Menjembatani. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.
Anonim. 2012. Anyaman Pandan, Bawean.
Anonim. 2013. 4 Kelebihan Berbisnis Lewat YouTube.
Anonym. 2013. Koncok-Koncok, Kuliner Khas Pulau Bawean.
Ayurai. 2011. Investansi dan Penanaman Modal. http://ayurai.dosen.narotama.ac.id/files/2011/05/2011@Ayu-Rai-12.-Strategi-Dalam-Menarik-Penanaman-Modal-Asing.rtf. Diakses tanggal 18 Juli 2013.
Dalom. 2011. Desain Dan Uji Unjuk Kerja Kincir Angin. Jurnal Austenit Vol. 3 No. 2 : 47-52.
Hadisubroto, I. dan R. djamal. 1992. Usaha Perikanan Pancing Tangan (Kakap Merah dan Kerapu) di Desa Sungai Teluk-Bawean. JUrnal Penilitian Perikanan Laut No.68 : 37-47.
Heriyanto dan Kiswanto. 2003. Dampak Kebijakan APBN pada Perkembangan Usaha Kecil. Jurnal Analisis Sosial Vol. 8 No.1 :63-85.
Hurek, L. 2007. Gado-Gado Budaya Bawean.
Idahrama. 2012. Cara Promosi Radio Streaming/Radio Online.
Ilhamsyah. 2012. Ranformasi Media Periklanan dalam Sosial Media (Analisa Iklan pada Fan Page Facebook Wrp). Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol.1 No.1 : 1-10.
Jubilee Enterprise. 2008. Seri Penuntun Praktis : Membuat Sendiri Video di YouTube.com. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Marsudi, D. 2005. Pembangkitan Energi Listrik. Erlangga, Jakarta.
Maruli, A. 2013. Lapangan terbang Bawean ditargetkan selesai Juli 2013.
Masbuh, A. 2008. Perancangan Media Promosi Pulau Bawean Sebagai Tempat Tujuan Utama Wisata Alam Kabupaten Gresik. Makalah. Program S1 Desain Omunikasi Visual. STIKOM. http://ppta.stikom.edu/upload/upload/file/08420100007makalah%20Abdullah%20Masbuh.pdf. Diakses tanggal 20 Juni 2013.
Media Bawean. 2008. Kerusakan Alam Bawean.
Media Bawean. 2012. 3 Masalah Urgent di Pulau Bawean Tahun 2013 Harus Tuntas dan Selesai.
Raharjo, P. dan E. T. Utami. 2012. Aplikasi Penerima Radio Streaming Online Pada Smartphone Berbasis Java. JTET Vol. 1 No. 2 : 66-74.
Ramli, M. 2009. Strategi Pengembangan Wisata di Pulau Bawean Kabupaten Gresik. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan Dan Ekowisata. Fakultas Kehutanan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Rumadi. 2010. Damai bersama Gus Dur. Penerbit Buku Kompas, Jakarta.
Rusbiantoro, D, 2008. Global warming for beginner[s]: pengantar komprehensif tentang pemanasan global. Niaga Swadaya, Jakarta.
Salim, J. 2010. Briliant Marketing. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.
Septiadi, D., P. Nanlohy, M. Souissa, F. Y. Rumlawang. 2009. Proyeksi Potensi Energi Surya sebagai Energi Terbarukan (Studi Wilayah Ambon dan Sekitarnya). Jurnal Meteorologi Dan Geofisika Vol. 10 No. 1 : 22 – 28.
Set, A. 2009. Teen Dating Vioence. Kanisius, Yogyakarta.
Setiawan, D. K. 2013. I Was Born in Bawean Island.
Susanta, G and Agustoni, S. 2007. Kiat Hemat Bayar Listrik.: Niaga Swadaya, Jakarta.
Susanta, G dan H. Sutjahjo. 2007. Akankah Indonesia Tenggelam Akibat Pemanasan Global. Niaga Swadaya, Jakarta.
Syah, A. N. A. 2006. Biodiesel Jarak Pagar; Bahan Bakar Alternatf yang Ramah Lingkungan. PT AgroMedia Pustaka, Jakarta.
Wangsadinata, W. dan G. Suprayitno. 2008. Rooseno : Jembatan dan Menjembatani. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.