Media Bawean, 27 Oktober 2013
Amen Rauf termasuk salah satu pemuda asal Pulau Bawean yang menetap di Ibu Kota Jakarta. Mantan aktivis PB. HMI, juga mantan wartawan di Metro TV mempunyai pemikiran tentang potret pemuda di Pulau Bawean. Berikut hasil wawancara Media Bawean bersama Amen Rauf (minggu, 27/10/2013).
Pemuda Bawean perlu melakukan pemberdayaan di masyarakatnya sehingga mereka mempunyai skill. Dengan hal itu untuk menggali segala potensi yang ada di Pulau Bawean, hal ini juga untuk menguarasi arus emigrasi ke luar negeri, dan lain-lain.
Pemuda Bawean perlu melakukan pemberdayaan di masyarakatnya sehingga mereka mempunyai skill. Dengan hal itu untuk menggali segala potensi yang ada di Pulau Bawean, hal ini juga untuk menguarasi arus emigrasi ke luar negeri, dan lain-lain.
Sementara ini Pemuda Bawean masih berpandangan linier, dalam banyak hal, tidak ada bedanya dengan pola pikir orang kita dulu. Masih banyak yang berorientasi hasil dan kurang menghargai proses.
Kita juga masih belum mampu mengembangkan potensi Pulau Bawean yang begitu besar, baik potensi ekonomi atau potensi wisata.
Karena ketidakmampuan kita sebagai pemuda dalam melihat dan mengembangkan potensi Pulau Bawean. Apalagi di antara kita masih melihat kesuksesan hanya bisa didapat dengan merantau. Dan mereka malu jika sarjana harus pulang ke Pulau Bawean dan tidak bekerja kantoran.
Padahal kecendrungan saat ini, banyak yang berkembang di kalangan pemuda untuk berwirausaha dan mereka kembali ke desa, mengembangkan segala potensi yang ada di desanya. (bst)
