Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Kebesaran Manusia
Terletak Pada Kekuatan Pemikirannya

Kebesaran Manusia
Terletak Pada Kekuatan Pemikirannya

Posted by Media Bawean on Selasa, 05 November 2013

Media Bawean, 5 November 2013
 
Oleh: EKLIS DINIKA, Dosen STAIHA BAWEAN


Kebesaran manusia adalah terletak pada kekuatan pemikirannya, maka rasanya sesuatu yang menjadi hambatan , rintangan, ganjalan sekalipun bila kita berpikir mampu menghadapi dan menyelesaikannya seketika itu juga kita akan menjadi orang besar, karena sesungguhnya orang besar itu adalah “ORANG YANG BERJIWA BESAR”.

Dengan berpikir manusia akan menemukan rahasia tersembunyi dari kehidupan. Terkadang rahasia itu muncul dari sesuatu yang sangat kecil dan sederhana, sedikit mengecohkan dalam bentuk persoalan kehidupan. Oleh karena itu, tidak banyak yang akan kita lakukan, kecuali berpikir serius mulai dari sekarang waktu yang telah berlalu tidak mungkin terulang kembali seperti pepatiha mengatakan “ Ludah yang teah terjatuh tak mungkin di jilat kembali”.

Selain itu dengan berpikir kita akan dapat mengambil pelajaran dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Bukankah Allah menjelaskan “Orang berpikir yang dapat melakukannya”. Sesuai dengan firman Allah Surat Yunus ayat 24 yang artinya: “Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya karena air itu tanam-tanaman di bumi, di antaranya ada yang di makan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahhannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya adzab Kami di waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanaman-tanamannya) laksana tanaman-tanaman yang sudah di sabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemaren. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami) kepada orang-orang berpikir".

Sebagai makhluk berakal, manusia dituntut untuk menggunakan nikmat akalnya. Dalam artian menggunakan akalnya untuk berpikir secara maksimal untuk kesuksesan dirinya sebagai makhluk terbaik ( is the best ) tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Dengan demikian manusia dapat di katakana sebagai makhluk sempura (Insan kamil).

Tetapi, label atau sebutan makhluk sempurna hanya angan-angan belaka. Ketika semakin banyak manusia yang tidak mempertahankan kesempurnaannya. Sepanjang itu pula kesempurnaan itu akan berwujud angan-angan belaka dalam kehidupan. Seperti inilah yang terjadi saat ini. Akankah seluruh manusia menyadari dirinya sebagai makhluk yang mempertahankan kesempurnaannya? Di sinilah, setiap individu di tuntut untuk sanantiasa memikirkan dirinya kapan dan dimanapun berada.

Disadari tau tidak, ternyata banyak manusia yang tidak berpikir. Ada di antara mereka yang berpikir, tetapi tidak tahu mereka sibuk memikirkan apa? Mereka sibuk memikirkan kesenangan sesaat bagi dirinya. Bahkan mereka tidak menyadari kalau perbuatan itu merugikan dan menghambat bagi kesuksesan dirinya, parahnya lagi jika perbuatan yang kita lakukan merambah kepada orang lain yang ikut menanggung kerugiannya.

Dalam konteks pendidikan, tidak salah jika kita mengatakan” hilangnya akal sehat seorang pelajar”. sebagai respon terhadap perilaku dan moral pelajar zaman sekarang. Aneh Tapi Nyata pelajar yang seharusnya banyak tahu tentang semua hal yang berkaitan dengan pengetahuan agama ataupun umum tetapi mereka tidak mengetahui apa yang harus dipikirkannya. Padahal, proses berpikir itu akan berpengaruh kepada perilaku yang akan dilakukan.

Perbuatan sangat di pengaruhi oleh pikiran, dan pikiran sangat di pengaruhi dengan apa yang mereka niatkan. Jika di urutkan akan tertulis ‘niat-pikiran-perbutan’. Hal ini sesuai dengan hadist Rasulullah yang artinya: ”Sesungguhnya perbuatan itu tergantung pada niatnya dan akan dimintai pertanggung jawaban dari perbuatannya itu". 

Wahai generasi penerus bangsa, berpikirlah dari sekarang karena kesuksesan di dunia sebagai insane yang bertaqwa akan berlanjut kepada kesuksesan abadi di akhirat kelak. Selamat berpikir, semoga engkau menjadi manusia yang membuktikan bahwa dengan berpikir sukses kita akan sukses.

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean