Media Bawean, 7 Desember 2013

"Mau berwisata bagaimana, bila transportasi menuju Pulau Bawean ternyata mengalami kemunduran dari sebelumnya,"katanya.
"Merubah jadwal tujuannya untuk memperlancar transportasi setiap hari ke Pulau Bawean, tapi kenyataannya jadwal tersebut terjadi kekosongan sehubungan kapal Tungkal Samudra belum beroperasi,"ujarnya.
"Jelas sekali perubahan jadwal kapal termasuk menghambat program pemerintah untuk memajukan Pulau Bawean sebagai daerah tujuan wisata,"tuturnya.
"Semestinya membuat jadwal disesuaikan dengan kondisi lapangan, agar wisatawan yang tujuannya ke Pulau Bawean merasa terjamin dengan lancarnya transportasi,"paparnya.
Nurul Fajeri sebagai politisi Partai Golkar menyatakan kecewa berat atas perubahan jadwal dengan mengurangi kelancaran kapal ke Pulau Bawean. "Wah, bagaimana mau berkunjung kalau kapalnya ternyata tidak lancar,"ungkapnya.
Hal senada diungkapkan Syafir Ya'qub, menurutnya perubahan jadwal sepertinya tidak teratur, dampaknya banyak warga yang tertahan lama di Gresik. "Semestinya merubah jadwal diatur agar tidak terjadi penumpukan penumpang di Gresik,"harapannya.
Persoalan tidak beroperasi satu kapal yang dijadwalkan, menurut Syafir termasuk penghambat paling besar untuk transportasi Gresik - Pulau Bawean. "Semestinya membuat jadwal disesuaikan dengan kesiapan kapal yang beroperasi, bukan membuat kekosongan jadwal,"tegas pengusaha jasa travel di Gresik. (bst)