Media Bawean, 3 Januari 2014
Ruhan, Kepala Desa Suwari, kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, ditemui Media Bawean (senin, 3/2/2014) mengaku sudah tidak mampu membina 2 warganya yang diduga terlibat dalam pencurian kotak amal di masjid dan mushollah se Pulau Bawean.
"Sudah seringkali dibina, tapi hasilnya tetap nihil tidak ada perubahan,"katanya.
"Bila ada pekerjaan jalan di desa, dua warganya yang meresahkan masyarakat sudah seringkali diajak bekerja. Tapi anehnya perbuatannya tidak pernah berhenti, tetap saja melakukan kejahatan dimana-mana,"ujarnya.
"Bukan hanya dibina di desa, termasuk dibina di kantor kepolisian juga pernah dilakukan. Tapi tidak ada hasil, tetap saja melakukan aksi kejahatan yang meresahkan masyarakat,"tuturnya.
"Solusinya hanya direhabilitasi untuk perbaikan diri agar tidak melakukan kejahatan. Termasuk proses hukum tidak akan menyelesaikan permasalahan, sehubungan kondisi pemikirannya sudah terganggu,"paparnya.
Ruhan mengaku aneh bila dua warganya melakukan aksi kejahatan pencurian kotak amal masjid dan mushollah diseluruh Pulau Bawean. "Melihat kondisi pelaku sepertinya ada otak intelektual atau aktornya yang harus diungkap oleh pihak berwajib,"tegasnya.
Diantara salah satu warganya yang diduga terlibat, menurutnya tidak pemabuk ataupun tidak pernah melihat menyawer artis bila ada pertunjukan. "Lalu kemana hasil kejahatan mencuri kotak amal di masjid dan mushollah di Pulau Bawean, khawatirnya ada aktor dibalik kejahatan yang dilakukan. Sebab keduanya, diperintah apapun akan ikut kepada orang yang memerintah, termasuk disuruh untuk melakukan pencurian,"terangnya.
"Solusi terbaiknya hanya direhabilitasi untuk menyadarkanya, proses hukum tidak akan membuat efek jera, termasuk pembinaan di desa ataupun di kantor polisi tidak akan berhasil membuatnya sadar atas perbuatan jahat yang dilakukannya,"pungkasnya. (bst)