Media Bawean, 3 Februari 2014
Terjawab sudah siapa maling kotak amal di masjid dan mushollah di Pulau Bawean.
Kerja keras aparat penegak hukum, kepolisian sektor (Polsek) Sangkapura layak diacumi jempol atas keberhasilannnya dalam mengungkap pelaku pencurian yang meresahkan masyarakat.
Dalam tempo singkat berhasil mengungkap pelaku pencurian kotak amal di masjid dan mushollah.
Selama ini, takmir ataupun petugas masjid dan mushollah setelah kehilangan isi kotak amal tidak ada satupun yang melaporkan kepada pihak berwajib. Kecenderungan hanya timbul cerita kehilangan, tetapi tidak ada kejelasan tentang hilangannya amalnya banyak orang di dalam kotak amal.
Setelah pencuri melakukan aksinya di banyak masjid dan mushollah di seluruh Pulau Bawean, timbul cerita berkembang menjadi buah bibir banyak orang. Kemudian informasi berita kehilangan langsung direspon oleh pihak berwajib, dan pelaku berhasil ditangkap.
Aiptu Bambang, anggota Polsek Sangkapura dalam sambutannya dalam peringatan maulid di kantor kecamatan Sangkapura, meminta kepada seluruh yang hadir agar disosialisasikan kepada seluruh masyarakat di desa. "Jangan takut melaporkan aksi kejahatan yang terjadi di desa, demi terciptanya keamanan dan ketentraman bersama,"katanya.
"Sepertinya masyarakat masih merasa ketakutan untuk melaporkan kepada pihak berwajib. Takut ancaman ataupun teror dari pelaku, sama saja dengan memberikan peluang ataupun kesempatan untuk mereka beraksi kembali,"paparnya.
Maling kotak amal sudah tertangkap, bagaimana kelanjutannya? Abdul Adim, Camat Sangkapura menyatakan pelaku pencurian kotak amal di masjid dan mushollah sudah terungkap. "Kinerja aparat kepolisian sektor Sangkapura layak diapresiasi atas keberhasilannya mengungkap pelaku kejahatan di masjid dan musholah,"ujarnya.
"Selanjutnya untuk pelaku melihat kondisinya seperti itu, mau diproses hukum tentunya tidak menyelesaikan permasalahan sehubungan usianya masih dibawah umur, termasuk pemikirannya sepertinya terganggu,"tuturnya.
"Perlu adanya efek jera kepada pelaku melalui pembinaan khusus di Polsek. Harapannya agar pelaku tidak mengulangi perbuatan jahatnya demi keamanan dan ketentraman masyarakat,"jelasnya.
Hal senada disampaikan oleh Nur Hasyim, kepala desa Pudakit Timur, setelah menemui pelaku di Kantor Polsek Sangkapura, ternyata mengakui telah mencuri isi kotak amal di masjid Pudakit Timur dengan nominal Rp.2.850.000.
"Melihat kondisi pelaku, tidak layak untuk diproses hukum demi masa depannya anak yang mencuri. Layaknya mendapat pembinaan khusus saja agar tidak mengulangi perbuatannya,"tuturnya.
Ketika ditemui Media Bawean, AS mendekam di dalam sel tahanan Polsek Sangkapura. Terlihat meneteskan banyak air mata sehubungan menangis tiada henti. (bst)