Media Bawean, 3 Februari 2014
Pelaku pencurian kotak amal masjid dan mushollah yag kerap melakukan aksinya di Pulau Bawean, telah berhasil ditangkap oleh jajaran Polsek Sangkapura (minggu, 2/2/2014).
Pelaku berjumlah 4 orang berasal dari 3 desa di Pulau Bawean, AS asal desa Sukaoneng Tambak, SY asal Pudakit Barat, SD dan RH Berasal dari desa Suwari. Pelaku bernama AS diamankan di Kantor Polsek Sangkapura, sedangkan SY, SD, dan RH ditangani oleh Trantib di desa sehubungan kondisinya kurang waras, sehingga dipasung sejak kemarin.
AS ditemui Media Bawean (minggu, 3/2/2014) mengaku sudah seringkali melakukan aksi pencurian, tidak terhitung karena sudah terlalu sering melakukan aksi pencurian kotak amal di masjid dan mushollah di seluruh Pulau Bawean, termasuk di pasar desa Kebuntelukdalam, Pedalaman, Telukjatidawang, dan Pasar Tambak.
Dalam melakukan aksinya, AS mengaku paling banyak mendapatkan uang ketika mencuri kotak amal di masjid Kotta, desa Sukaoneng, Tambak mendapatkan Rp.4juta, sedangkan di daerah lainnya hanya memperoleh paling banyak Rp.1juta.
Aksi nekad pelaku dilakukan waktu malam hari ketika seluruh warga di kampung terlelap tidur. Untuk melakukan aksinya, pelaku naik sepeda motor untuk mencari titik sasaran diseluruh Pulau Bawean.
Ditanya uang hasil kejahatan, AS menyatakan uang dibuat beli minuman air keras (miras), membeli rokok, termasuk saweran untuk artis bila ada pertunjukan orkes dan hiburan di Pulau Bawean.
Aiptu Abd.Djari, Kanit Polsek Sangkapura ditemui Media Bawean (minggu, 2/2/2014) mengatakan pelaku aksi pencurian kotak amal di masjid dan musholllah sudah tertangkap, jumlah pelaku ada 4 orang tapi kondisinya kurang waras alias pikirannya error.
"Polsek Sangkapura telah menjawab atas kejadian yang meresahkan masyarakat, hasilnya ternyata pelaku yang ditangkap tergolong orang kurang waras, sehingga proses hukumnya masih akan dibahas bersama Muspika dan tokoh masyarakat,"katanya.
AKP. H. Zamzani, SH. Kapolsek Sangkapura membenarkan pelaku pencurian kotak amal sudah berhasil ditangkap oleh anggotanya. "Sekarang proses pendalaman termasuk mencari barang bukti kejahatan oleh pelaku,"paparnya.
"Kondisi pelaku memang orangnya kurang waras, jika orang normal tidak mungkin berani melakukan aksi pencurian kotak amal bila dihubungkan kultur masyarakat Pulau Bawean,"terangnya. (bst)
