Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Ganasnya Mawar Merah

Ganasnya Mawar Merah

Posted by Media Bawean on Rabu, 23 April 2014

Media Bawean, 23 April 2014 

Oleh : Eklis Dinika (Dosen STAIHA Bawean) 


Di Era yang semakin materialistis ini UANG dapat merubah segalanya, bahkan UANG dapat menukar keimanan seseorang inilah yang terjadi saat ini. Karena UANG hubungan keluarga jadi hancur berantakan; karena uang pula lah penyebab tidak ada bedanya orang awam dengan orang-orang yang cerdas; mengapa demikian? Fenomina yang terjadi di era politik (pileg) beberapa hari yang lalu menjawab teka-teki dalam sanubariku selama puluhan tahun, memang benar adanya dalam semalam kumbang- kumbang malam berhasil mencari mangsa yang menjadi sasaran mereka ini bukan rahasia lagi, bahkan mereka bangga memperbincangkan apa yang mereka lakukan padahal hal tersebut bertentangan dengan ajaran agama Islam, MAWAR MERAH (uang seratus ribu) dapat merubah segalanya padahal sebelum adanya serangan MAWAR MERAH mereka telah berjanji memberikan suaranya kepada seseorang yang menjadi pilihan hatinya tetapi semua itu hanya ucapan dusta belaka setelah MAWAR MERAH menghampirinya, akhirnya mereka lupa dengan kesepakatan awal sehingga suaranya tergadai selama lima tahun ke depan. Naudzubillah.

Padahal hadist yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud r.a disebutkan “Sesungguhnya kebenaran itu membawa ke surga. Dan membiasakan dirinya berkata benar tercatat di sisi Allah siddiq. Dan dusta membawa kepada lancung sedang lancung membawa ke neraka. Dan seseorang yang suka berdusta tercatat di sisi Allah sebagai pendusta”.

Hadist di atas sudah jelas bahwasanya kita sebagai umat yang beragama Islam diharapkan jangan suka berdusta karena dusta itu akan membawa kita ke neraka. Selain itu dusta juga termasuk ciri-ciri orang MUNAFIK. Selain itu orang yang berdusta atau tidak konsekwen terhadap ucapannya maka siksa Allah amatlah berat. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 44 yang artinya: “ Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebaikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca kitab? Tidakkah kamu mengerti?

Saudaraku, sebenarnya perkataan dusta itu ada hubungannya dengan otak kita. Selama ini, para ilmuwan tidak mengetahui di bagian otak mana pada manusia yang paling bertanggung jawab terhadap sebuah dusta atau kebohongan. Orang hanya tahu kalau dusta itu muncul dari sebuah ucapan, tapi tidak mengetahui kalau itu ada hubungannya dengan bagian tertentu dalam otak.

Setelah melakukan penelitian,akhirnya para ilmuwan menemukan sebuah kesimpulan. Bahwa, otak bagian depan yang terletak pada ubun-ubun itulah yang paling bertanggung jawab terhadap terjadinya dusta. Yang mengagumkan adalah bahwa Al-Quran sejak berabad-abad yang lalu telah berbicara tentang fungsi ubun-ubun ini ketika membicarakan Abu Jahl yang terdapat dalam Surah Al-‘Alaq ayat 15 dan 16 yang artinya: “Sekali-kali tidak! Sungguh,jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya kami tarik ubun-ubunnya (ke dalam neraka). (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan dan durhaka”.

Maksud Kami tarik ubun-ubunnya adalah memasukkannya ke dalam neraka dengan menarik kepalanya. Memang benar pepatah mengatakan “Lidah tidak bertulang” jadi dengan mudahnya mengutarakan janji ataupun memutar balikkan fakta tanpa memperdulikan apakah itu melanggar ajaran Agama ataupun tidak , tapi hanya dengan godaan Mawar Merah pengetahuannya tentang ajaran Agama yang mengajarkan larangan tentang berdusta diabaikan begitu saja, Subhanallah.

Saudaraku, bertaubatlah selama pintu taubat masih terbuka lebar untuk kita, sebelum ajal menjemput karena kebaikan apa saja yang kita kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan siapa yang berbuat kebaikan, maka keuntungannya kembali pada dirinya sendiri, itulah firman Allah SWT yang harus dikerjakan oleh umatnya. 

Rasulullah SAW, bersabda : Tiap pagi ada kewajiban bersedekah untuk tiap-tiap ruas (persendian). Maka tiap ucapan (Subhanallah) sedekah, ucapan (Alhamdulillah ) sedekah, ucapan (Laa Ilaha Illallaah) sedekah, dan tiap ucapan (Allahu Akbar) sedekah, menganjurkan kebaikan, dan mencegah dari kemungkaran sedekah, dan memadai dari semua itu shalat dhuha dua rakaat”.

Saudaraku, sebenarnya dalam tubuh manusia ada tiga ratus enam puluh (360) ruas (persendian) yang harus kita syukuri dengan cara berbuat kebaikan hanya dengan membaca kalimat thayyibah dan sholat dhuha seperti hadist Rasulullah di atas kita telah bersedekah, walaupun kita tidak bersedekah dengan meteri. Yang terpenting buat kita adalah jangan sekali-kali berdusta terhadap orang lain katakanlah kebenaran itu walaupun terasa pahit, berusahalah agar dapat bermanfaat untuk orang lain dalam setiap apaun yang kita lakukan, tanamkanlah dalam diri kita untuk berbuat baik tanpa memperhitungkan jasa, karena Allah tidak pernah tidur, Dia Maha Mengetahuai apa yang telah dan yang akan terjadi.

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean