Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Selingkuh Semanis Gulali
Bagaimana Upaya Pencegahannya?

Selingkuh Semanis Gulali
Bagaimana Upaya Pencegahannya?

Posted by Media Bawean on Senin, 12 Mei 2014

Media Bawean, 12 Mei 2014

Oleh: Eklis Dinika, Dosen STAIHA Bawean


Setiap orang punya potensi dan kesempatan untuk berbuat selingkuh, selingkuh itu persoalan konsentrasi, jika anda tertarik dengan seseorang lalu memperhatikannya, mengaguminya, dan mencoba membangun komunikasi. Akhirnya terjadilah komunikasi yang intens, sehingga ada kesesuaian rasa, tidak ayal lagi dari sinilah awal perselingkuhan itu akan dimulai.

Sebenarnya ada beberapa jalan yang dapat di tempuh dalam perselingkuhan. Pertama: dimulai dari keisengan, kedua: melalui hubungan pertemanan, ketiga: kekaguman. Padahal agama melarang umatnya untuk tidak mendekati zina, larangan mendekati zina itu sesungguhnya sama artinya dengan larangan untuk berselingkuh. Sebagaimana firman Allah yang artinya:” Janganlah kamu mendekati zina…..”

Rasulullah asw. bersabda, “Allah telah menetapkan atas setiap Bani Adam bagiannya dari zina yang bisa dan pasti ia mendapatinya yaitu Zina mata adalah melihat, zina lisan adalah berbicara, zina hati adalah hati berangan-angan serta bernafsu dan merasuk ke dalam perasaan untuk menikmatinya”.

Saudaraku jika hal itu menghampiri kita maka kita harus mampu menghindari selingkuh itu sendiri dengan upaya pencegahannya seperti beberapa kiat di bawah ini.

Pertama, manusia diperintahkan menutup aurat. Ajaran Islam telah menetapkan, bahwa aurat laki-laki adalah antara pusar dan lutut. Dan aurat wanita adalah seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan.Kerena itulah wanita muslimah diwajibkan menjulurkan jilbabnya, Sebagaimana firman Allah surat Ahzab: 59.

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُوراً رَّحِيماً 

*Kitab al-Munjid mengartikan jilbab sebagai baju atau pakaian yang lebar. 

*Dalam al-Mufradat karya Raghib Isfahani, disebutkan bahwa jilbab adalah baju dan kerudung. 

*Kitab al-Qamus menyatakan jilbab sebagai pakaian luar yang lebar, sekaligus kerudung yang biasa dipakai kaum wanita untuk menutupi pakaian (dalam) mereka.

*Kitab Lisanul-Arab pengertian jilbab sebagai jenis pakaian yang lebih besar ketimbang sekadar kerudung dan lebih kecil ketimbang selendang besar (rida’), yang biasa dipakai kaum wanita untuk menutup kepala dan dada mereka.

Kedua, cara memandang. Dalam memandang kita diajarkan agar menundukkan pandangan. Perintah ini bukan hanya saat orang yang dipandang terbuka auratnya, namun bahkan kepada yang tertutup auratnya sekalipun.

Ketiga, Ajaran Islam mengajarkan kita akan adab memasuki rumah atau bertamu. Yaitu tidak diperbolehkan memasuki rumah kecuali dengan memberi salam dan diberi izin masuk. Sebab bisa jadi, pemilik rumah sedang dalam keadaan tidak pantas terlihat, atau sedang istirahat dan tidak boleh diganggu.

Keempat, Adab memasuki kamar anggota keluarga kita di rumah. Islam mengajarkan kita akan adab memasuki kamar anggota rumah kita sendiri, yaitu tidak memasuki kamar anggota rumah tangga di waktu-waktu tertentu. Karena waktu-waktu itu adalah waktu-waktu istirahat yang mungkin saja anggota keluarga sedang terbuka auratnya, atau sedang tidak pantas untuk dipandang.

Kelima, Larangan berdua-duan di tempat yang sepi. Islam mengajarkan kepada kita akan larangan berduaan berlainan jenis yang bukan mahramnya. Rasulullah saw. bersabda, “Janganlah sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita, karena pihak ketiganya adalah syaitan” (Ibnu Majah).

Keenam, Segera menikah bagi yang masih bujang atau berpuasa bagi yang belum mampu menikah.

Ketujuh, Jika bertemu wanita cantik di luar rumah maka segeralah bertemu istri di rumah. Rasulullah bersabda ”Jika kalian bertemu wanita-wanita cantik yang dapat menimbulkan birahi maka segeralah bertemu istri-istri kalian”.

Saudaraku semoga tulisan ini sedikit banyak dapat membantu tidak terjadinya perselingkuhan, karena pada dasarnya semua orang punya potensi untuk berselingkuh. Wallahu a’lam.

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean