Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Tradisi Lebaran di Tambak
Warganya Kompak Bersilaturrahim

Tradisi Lebaran di Tambak
Warganya Kompak Bersilaturrahim

Posted by Media Bawean on Rabu, 30 Juli 2014

Media Bawean, 30 Juli 2014

Hari raya idul fitri merupakan momentum untuk saling memaafkan antar sesama insan, diantara tradisi yang paling layak dicontoh seperti umumnya di desa Tambak.

Sapnawi asal Tambak Timur menyatakan pada umumnya sama dengan tempt lain yaitu selepas shalat idul fitri para keluarga mendatangi langsung para orang tua atau sesepuh dan para tetangga dekat, saling berkunjung dan dilanjut ziarah ke makam.

Sapnawi menjelaskan, malam harinya keluarga muda mendatangi para orang tua (para obek/para paman/bibi). Hari kedua, pagi sampai siang para pemuda ziarah/silaturrami keliling kampung secara ramai dengan dipimpin ketua pemuda mendatangi seluruh rumah warga dengan ditunggu atau dinantikan oleh para orang tua yang ada dirumah masing-masing..

Malam harinya, bagian kaum remaja putri yang bersilaturrami ke rumah-rumah warga setempat dengan dipimpin ketuanya (ini terbagi dengan masing-masing RT biasanya). Sedangkan hari ketiga, jika pagi hari kaum bapak-bapak yang silaturahmi dengan cara masyarakat separuh kawasan timur di desa tersebut di drop ke batas kampung paling barat. Dengan dipimpin yang sepuh menyambangi rumah warga satu persatu sampai ke ujung kampung paling timur (khusus saja yang dipinggir jalan). Begitu juga balasan serupa pada malam harinya dilakukan oleh warga kampung kawasan barat melakukan kunjungan balasan.

H. Abdul Khalik, tokoh masyarakat Tambak membenarkan adanya tradisi turun temurun yang masih bertahan di desa Tambak. "Dari dahulu sampai sekarang masih tetap dipertahankan untuk bersilaturrahim antar sesama warga saat hari hara raya atau hari lebaran,"katanya.

"Nuansa ukhwah Islamiyah masih terpatri disanubari warga Tambak, sehingga tradisi bersilaturrahimnya masih tetap tinggi, khususnya kepada pemuda dan remaja putri,"paparnya.

Hal senada disampaikan Abdul Adim, mengatakan tradisi silaturrahim warga Tambak masih tinggi dan menjadi tradisi yang layak dicontoh untuk membina persatuan dan kesatuan.

"Melalui silaturrahim, khususnya waktu hari lebaran merupakan momentum untuk saling memaafkan atas kesalahan yang selama ini perbuat,"tuturnya.

"Kekompakan warga, khususnya kaum pemuda untuk melestarikan dan mempertahankan tradisi merupakan penghargaan paling tinggi kepada terdahulunya,"ungkapnya. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean