Media Bawean, 26 Agustus 2014
Muhammad Faqih (19 Th.) asal Kumalabaru, desa Kumalasa, kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, Maling kampung yang beraksi di kampungnya sendiri ternyata sudah cukup lama meresahkan warga Kumalabaru.
Kenekatan Muhammad Faqih dalam melakukan aksinya termasuk pengancaman yang seringkali dilakukannya, sehingga membuat banyak warga merasa ketakutan. Selama ini sudah menjadi target masyarakat untuk dilaporkan kepada pihak berwajib, sementara kelemahannya tidak memiliki alat bukti untuk dilaporkan.
Melalui pencurian LCD dan Keyboard milik MINU 24 Darussalam akhirnya pihak sekolah melaporkan ke kantor Polsek Sangkapura.
Harun Arrasyid, Kepala MINU 24 Darussalam, Kumalasa ditemui Media Bawean (selasa, 26/8/2014) mengatakan peristiwa pencurian LCD dan Keybord terjadi sekitar bulan juni 2014. "Dengan masuk melalui jendela mencuri seperangkat komputer milik sekolah,"katanya.
"Sebelumnya sekitar semingguan juga kehilangan tong gas elpiji ukuran kecil,"ujarnya.
Setelahnya, hari kamis (21 Agustus 2014) ada laporan dari Kepala Desa Kumalasa bahwa LCD dan Keybord yang hilang milik MINU 24 telah ditemukan telah dipakai warga Kumalabaru. "Mengetahui telah ditemukan akhirnya langsung dilaporkan ke Polsek Sangkapura untuk diproses hukum,"paparnya.
Idham Khaliq, Kepala Desa Kumalasa ditemui Media Bawean, menyatakan proses hukum atas warganya bernama Muhammad Faqih sesuai permintaan masyarakat. "Masyarakat Kumabaru merasa resah atas aksinya selama ini dilakuannya, sehingga dilaporkan kepada polisi untuk proses hukum agar ada efek jeranya,"terangnya.
Beberapa warga ditemui Media Bawean tidak berani memberikan komentar atas penangkapan gembong maling di kampungnya. Hanya menyeletuk kampung sudah aman. (bst)