Media Bawean, 27 Agustus 2014
Muhammad Faqih (19 th.) meringkuk di sel tahanan Polsek Sangkapura akibat perbuatannya dalam pencurian LCD dan Keyboard milik MINU 24 Kumalasa, Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik.
Ditemui Media Bawean (rabu, 27/8/2014), Faqih (panggilan akrabanya) mengakui seluruh kesalahannya telah melakukan aksi kejahatan dibeberapa tempat. "Saya tobat tidak akan mengulangi lagi perbuatan jahat, kasihan nenek dan keluargaku,"katanya.
Dengan polosnya, Faqih mengakui telah mencuri LCD dan Kayboard milik MINU 24 Kumalasa. "Iya memang saya yang mencurinya,"ujarnya.
Dibuat apa hasil pencurian yang didapat Faqih? "Saya belikan komik dan aotan untuk dioplos lalu diminum,"jawabnya.
"Saya tidak merokok, tapi opolosan suka banget sampai ketagihan,"tuturnya.
"Karena tidak punya uang untuk mengolos, sehingga melakukan pencurian. Termasuk harta kekayaan nenek sendiri diembatnya untuk modal ngoplos,"akunya dengan nada tegas.
"Bila membelinya tidak sedikit, sampai bungkusan besar untuk persediaan ngoplos setiap hari,"terangnya.
Siapa yang mengajari ngoplos? "Yach dari teman-teman asalnya belajar sampai ketagihan,"imbuhnya.
Informasi yang dihimpun Media Bawean, bahwa oplosan lagi ngetren banget dikalangan anak muda. Perlu perhatian khusus dari orang tua agar anak-anaknya tidak terjerumus kedunia opolosan.
Menurut salah satu warga kawasan barat Bawean yang tidak bersedia disebut namanya, mengungkapan sering kali menemukan banyak bekas bungkusan untuk oplosan yang bertaburan ditengah jalan. (bst)