Media Bawean, 23 September 2014
Mahalnya harga sapi di Pulau Bawean, Gresik berdampak jumlah qurban untuk tahun ini menurun drastis.
H. Abdul Khalik asal Tambak dihubungi Media Bawean membenarkan turunnya jumlah hewan qurban di kampungnya Tambak Timur disebabkan harga sapi meroket tinggi. Menurutnya, bila tahun lalu jumlahnya sampai belasan dan puluhan tapi sekarang hanya 8 ekor saja.
Hal senada disampaikan H. Efendi, untuk pelaksanaan pemotongan hewan qurban di masjid jamik menurun hanya 8 ekor saja disebabkan harga sapi mahal di Pulau Bawean.
Sedangkan di Puskesmas Sangkapura, siap untuk memotong sebanyak 5 ekor sapi. Di masjid Muhammadiyah Sangkapura meningkat dari 7 menjadi 10 ekor sapi yang siap untuk pelaksanaan hewan qurban tahun ini.
Hasyim asal Suwari ditemui Media Bawean (selasa, 23/9/2014) mengatakan sepi pembeli sapi untuk pelaksanan qurban tahun ini dibandingkan tahun lalu. "Milikku 7 ekor sapi sampai sekarang belum ada satupun yang laku terjual,"katanya.
"Penyebabnya dipicu harga jual sapi naik drastis di Pulau Bawean,"tuturnya.
Zaini Kepala UPTD Kelautan, Perikanan dan Peternakan Bawean dihubungi Media Bawean menyatakan harga jual sapi di Pulau Bawean naik drastis mengimbangi kenaikan harga jual nasional.
"Harga sapi tahun lalu Rp.8 juta, sekarang naik menjadi Rp.12 juta,"ujarnya.
Menurutnya kenaikan harga sapi di Pulau Bawean masih lebih murah dibandingkan daerah lain di Indonesia, buktinya sapi Bawean masih banyak yang dikirim ke luar. "Untuk pengiriman sapi ke luar Pulau Bawean, khusus sapi jantan bukan betina,"terangnya.
"Dilarang keras untuk membawa atau menjual sapi betina ke luar Pulau Bawean,"tegasnya.
Adapun menurunnya hewan quban untuk tahun ini, Zaini memprediksi memang harga sapi meroket di Pulau Bawean, sehingga pembelinya masih mikir-mikir sehubungan terlalu mahal. (bst)