Media Bawean, 12 September 2014
Kawasan Kepulauan Bawean di Kabupaten Gresik memiliki potensi menjadi destinasi wisata bahari unggulan di Jawa Timur. Bawean tidak hanya memiliki cagar alam dan satwa endemik, tetapi juga kaya akan biota bawah laut dan ragam kearifan lokal.
Namun, minimnya promosi, infrastruktur, dan sarana transportasi membuat pulau ini belum dilirik wisatawan. Karena itu, potensi tersebut akan dipromosikan melalui Ekspedisi Pulau Bawean. Ekspedisi ini akan melibatkan sekitar 100 penyelam yang akan membentangkan bendera Merah Putih dan kain batik di bawah permukaan laut.
Demikian dikatakan Kepala Seksi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim Adi Pasaribu dalam rapat peringatan Hari Nusantara di Jatim yang dihadiri perwakilan Pemerintah Provinsi Jatim, Pemerintah Kabupaten Gresik, akademisi, World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia, dan mahasiswa, di Surabaya, Kamis (11/9/2014). Peringatan Hari Nusantara di Jatim akan dipusatkan di Pulau Bawean.
Ketua Himpunan Ahli Pengelolaan Pesisir Indonesia Jatim, Daniel M Rosyid, mengatakan, pemerintah perlu menjamin kepastian akses transportasi yang reguler ke Pulau Bawean agar memudahkan turis datang. Selama ini, sarana transportasi hanya kapal laut.
Gubernur Soekarwo mengatakan, Pemprov Jatim tengah membangun lapangan udara dengan landasan pacu sepanjang 1.400 meter di Bawean. Lapangan udara ini ditargetkan dapat beroperasi akhir tahun ini.
Hal lain yang harus diperhatikan, menurut Daniel, adalah kelestarian lingkungan. Pemerintah harus memberlakukan sistem zonasi perairan agar ada kejelasan titik-titik yang dapat dimanfaatkan secara ekonomi dan yang dilarang dimanfaatkan demi kepentingan konservasi.
Indarwati Aminuddin dari WWF Indonesia mengatakan, pengembangan ekowisata di Pulau Bawean juga harus melibatkan warga lokal. Warga perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan. (ILO)
Sumber : KOMPAS