Media Bawean, 9 Oktober 2014
Penumpang KMP Gili Iyang jurusan Paciran - Pulau Bawean (rabu, 8/10/2014), yang membawa kendaraan roda empat merasa kecewa berat sehubungan pihak kapal tidak mau menerima pengangkutan dengan alasan ada perbaikan Pelabuhan Bawean, Gresik.
Disayangkan oleh calon penumpang yang membawa kendaraan roda empat (mobil) yaitu mendadaknya pengumuman dari pihak petugas PT. ASDP Indonesia Persero.
Afys dari Kota Malang sesuai pernyataan yang disampaikan melalui jejaring sosial mengatakan para calon penumpang yang membawa mobil harus kecewa berat karena pelayaran Paciran - Pulau Bawean tidak diperkenankan membawa mobil. "Mereka ada yang dari Bandung, Malang dan lainnya,"katanya.
"Sempat terjadi kecekcokan diantara calon penumpang dengan petugas karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Tidak ada pengumuman yang terlihat, seperti pemasangan spanduk yang terlihat di depan pelabuham Paciran atau di Pulau Bawean,"paparnya.
"Kebetulan sekarang saya juga jadi korban, payah yang membuat calon penumpang membawa kendaraan roda empat marah karena tidak ada pengumuman yang mudah dilihat seperti banner di pintu masuk pelabuhan. Pengumuman kok hanya di tempat jual tiket aja, pas ditanya katanya Media Bawean sudah di beri tahu jauh hari sebelumnya,"terangnya.
Hal senada disampikan oleh Yuni Anisa asal Bandung menyatakan membawa roda empat untuk pulang ke Pulau Bawean. "Sehubungan informasinya telat, sehingga membatalkan kepulangannya ke Pulau Bawean, langsung menuju Gresik,"paparnya.
Sementara INFO Bawean bya Media Bawean menerima pesan dari Supervisor ASDP Bawean baru tadi malam terkait KMP. Gili Iyang tidak membawa roda empat sehubungan adanya perbaikan Pelabuhan Baru Bawean.
Menurutnya, mulai tanggal 9 Oktober 2014, KMP. Gili Iyang akan bersandar di Pelabuhan Umum Pulau Bawean sehubungan ada renovasi pelabuhan penyeberangan, untuk sementara muatan R4 (roda empat) tidak bisa dimuat. (bst)
"Sempat terjadi kecekcokan diantara calon penumpang dengan petugas karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Tidak ada pengumuman yang terlihat, seperti pemasangan spanduk yang terlihat di depan pelabuham Paciran atau di Pulau Bawean,"paparnya.
"Kebetulan sekarang saya juga jadi korban, payah yang membuat calon penumpang membawa kendaraan roda empat marah karena tidak ada pengumuman yang mudah dilihat seperti banner di pintu masuk pelabuhan. Pengumuman kok hanya di tempat jual tiket aja, pas ditanya katanya Media Bawean sudah di beri tahu jauh hari sebelumnya,"terangnya.
Hal senada disampikan oleh Yuni Anisa asal Bandung menyatakan membawa roda empat untuk pulang ke Pulau Bawean. "Sehubungan informasinya telat, sehingga membatalkan kepulangannya ke Pulau Bawean, langsung menuju Gresik,"paparnya.
Sementara INFO Bawean bya Media Bawean menerima pesan dari Supervisor ASDP Bawean baru tadi malam terkait KMP. Gili Iyang tidak membawa roda empat sehubungan adanya perbaikan Pelabuhan Baru Bawean.
Menurutnya, mulai tanggal 9 Oktober 2014, KMP. Gili Iyang akan bersandar di Pelabuhan Umum Pulau Bawean sehubungan ada renovasi pelabuhan penyeberangan, untuk sementara muatan R4 (roda empat) tidak bisa dimuat. (bst)