Media Bawean, 3 Oktober 2014
Persoalan sampah di kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik sampai sekarang belum menemukan solusi untuk mengatasinya. Dampaknya terlihat banyak sampah diberbagai tempat, seperti dialiran sungai desa Sawahmulya, Kecamatan Sangkapura.
Hasan Ansari, Kepala Desa Sawahmulyaaa dihubungi Media Bawean (kamis, 2/10/2013), mengakui kewalahan untuk mengatasi sampah di wilayahnya, sehubungan banyaknya sampah kiriman dari desa tetangga. "Sudah seringkali diadakan pendekatan kepada warga ataupun melakukan pembersihan, tapi persoalan sampah tetap saja terjadi seperti dilihat di sungai,"katanya.
"Sampah dialiran sungai itu kiriman dari daerah lain. termasuk juga sampah warga yang tidak memiliki pembuangan,"ujarnya.
Solusi untuk mengatasi persoalan sampah butuh Tempat Pembungan Akhir (TPA) sebab sampai sekarang belum ada. "Perlu adanya TPA agar masyarakat memiliki tempat khusus membuang sampah,"tuturnya.
Perbandingannya menurut Kades Sawahmulya, bila dahulu perumahan masih ada tempat untuk pembungan sampah, tapi sekarang sudah tidak memilikinya sehubungan kepadatan rumah penduduk. "Termasuk sampah sekarang lebih banyak plastik, sedangkan dahulu dominan dedaunan yang mudah dibakar,"paparnya.
"Krusialnya persoalan sampah, seperti musim kemarau sekarang ini akan terjadi penumpukan di sungai. Bila musim penghujan akan terbawa aliran air ke pantai. Dampaknya di pantai akan menjadi pusat sampah,"terangnya.
Menurut pengakuan salah satu warga ketika Media Bawean menyusuri sungai penuh sampah menyatakan tumpukan sampah seringkali dipandang kurang sedap oleh banyak orang, khususnya pengunjung dari luar Pulau Bawean. "Seharusnya banyaknya tumpukan sampah yang menyebabkan kurang enaknya dipandang mata mendapat prioritas utama untuk mengatasinya,"harapannya.
Hal senada disampaikan Husni, mengungkapkan persoalan sampah sampai sekarang belum teratasi, dampaknya kurang sedap dipandang mata juga kurang enak baunya dihidung menyengat. Untuk mengatasi persoalan sampah, Husni menunjukkan solusi terbaik, yaitu sampah dirumahnya selalu dikumpulkan kedalam drum kosong, setelah kering langsung dibakarnya. Lalu bekas pembakaran dibuat pupuk untuk tanaman di rumahnya. (bst)