Media Bawean, 6 Maret 2015
Terumbu karang sebagai kebanggaan untuk pengembangan pariwisata mengalami kerusakan yang sangat parah akibat kapal Mak Bikini mengalami kerusakan. Peristiwa kapal rusak terjadi pada tanggal 18 Februari 2015.
Area terumbu karang yang rusak terletak antara di perairan laut Pulau Bawean dengan Pulau Gili. Kerusakan diperkiarakan mencapai 720 M2, dari rincian 4 x 180.
Pihak perusahaan dan asuransi kapal yang dirusak ditemui Media Bawean (rabu, 4/3/2015) setelah selesai rapat di Pendopo kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, yaitu Ruly dan Jhon menyatakan tidak bersedia memberikan keterangan terkait kerusakan terumbu karang.
Menurutnya, apapun keinginan dari pejabat terkait termasuk Pokmaswas di Pulau Bawean akan disampaikan kepada atasannya. "Adapun nantinya soal disetujui atau tidaknya tergantung atasan,"paparnya.
Muhammad Yusuf sebagai Koordinator Forum Konservasi dan Eko Wisata Bahari Bawean (FKEBB) meminta kepada perusahaan pemilik kapal agar bertanggungjawab atas terjadinya kerusakan terumbu karang. "Terumbu karang sebagai kebanggaan warga Pulau Bawean dalam rangka pengembangan pariwisata ternyata hancur lebur setelah dilalui kapal yang rusak,"katanya.
Menurutnya kerusakan sudah tergolong sangat parah, yaitu 4 x 180, dengan totalnya 720 M2.
Sebagai koordinator Forum, Muhammad Yusuf meminta kepada pihak perusahaan agar bertanggungkawab atas terumbu karang yang dirusaknya.
Adapun bencana menurut pihak kapal, Muhammad Yusuf menyatakan tidak tahu menahu, yang terpenting bagaimana solusi untuk mewujudkan terumbu karang yang rusak menjadi baik kembali. (bst)