Media Bawean, 8 Juli 2015
Arus mudik dari Gresik ke Pulau Bawean maupun sebaliknya tahun ini tampaknya masih tetap menggunakan jalur laut. Rencana pemerintah mengoperasikan lapangan terbang (Lapter) Pulau Bawean tertunda karena bandara ini masih dalam tahap penyempurnaan.
Dwi Purbo Wahyono, Sekretaris Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik menjelaskan, operasional Lapter Bawean, menunggu penyempurnaan landasan pacu yang masih perlu perbaikan di bagian lapisan atasnya. Sementara untuk alat navigasinya sudah datang dan
tinggal dipasang.
“Yang menjadi fokus kami adalah penyempurnaan landasan pacu. Kalau landasan pacunya
sudah disempurnakan maka operasional bisa dilakukan. Sekarang tinggal menunggu faktor itu saja,” ujar Dwi Purbo Wahyono.
Dijelaskan, saat ini lapter Bawean sedang diverifikasi oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Tim sudah melakukan verifikasi didampingi tim Unit Pelaksana Tugas (UPT) Bandara Trunojoyo, Sumenep, Madura. Selain verifikasi lapter, tim Kemenhub mulai memindahkan peralatan navigasi menuju Lapter Bawean. Peralatan seperti radar dan navigasi yang dibawa UPT Bandara Udara Trunojoyo akan digunakan untuk persiapan uji coba lapter.
Melihat persiapan dan pemindahan peralatan itu, Pemkab Gresik sebenarnya berharap
lapter bisa dioperasikan sebelum Lebaran. “Namun tampaknya kemungkinan mundur
setelah lebaran,” terang dia.
Pihaknya berharap ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk menyelesaikannya
agar masyarakat segera merasakan fungsi bandara tersebut. Dia menjelaskan, landasan pacu di Bandara Bawean saat ini sepanjang 900 meter dan akan dilakukan penambahan panjang landasan secara bertahap.
“Sementara ini dinilai sudah cukup panjangnya landasan pacu di sana. Penambahannya
nanti bertahap sesuai kebutuhan,” katanya.
Sebelumnya Pemprov Jatim menargetkan sebelum Lebaran 2015, khususnya musim arus
mudik dan balik yang diperkirakan mengalami peningkatan kunjungan ke Pulau Bawean,
operasional sudah berjalan. Apalagi tidak sedikit masyarakat setempat yang bekerja di luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI), seperti di Malaysia, Singapura, Hongkong, dan sejumlah negara lainnya.
Sementara itu, Wahid Wahyudi, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur mengungkapkan, jika lapter Bawean beroperasi, pesawat jenis Grand Caravan milik maskapai Susi Air berkapasitas 12 penumpang yang akan melintasi Surabaya - Bawean.(est/ris)
Sumber : Radar Gresik