Media Bawean, 22 Agustus 2015
Pameran riset kelautan di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur dalam kegiatan bertajuk "Maritime Conference fet Research Exhibition" 2015 digelar semalam di Alun-Alun Sangkapura, Gresik.
Kegiatan pameran atau "research exhibition" menampilkan sebanyak 15 karya riset terbaik ITS Surabaya. Diantaranya Kapal Shipdroid berbasis android yang bisa mendeteksi pH air, serta media kelayakan air sungai.
Pengunjung membludak untuk mengetahui secara dekat hasil karya mahasiswa ITS yang dipamerkan di Pulau Bawean dalam rangka kegiatan Indonesia Maritime Challenge (IMC) 2015 yang diselenggarakan oleh BEM ITS Surabaya.
Selain memerkan hasil karya, juga dibacakan deklarasi Bawean oleh Presiden BEM ITS, Imran Ibnu Fajri bertempat di stand pameran yang jaraknya berdekatan dengan panggung kesenian menyambut HUT Kemerdekaan RI di Sangkapura.
Imran Ibu Fajari mengatakan pembacaan deklarasi di stand pameran dikarenakan tidak adanya tempat untuk mengisi diatas panggung. "Panitia HUT RI di Sangkapura sudah memberikan waktu untuk membacakan diatas panggung, yang waktunya mulai jam 18:30 WIB. sampai jam 20:00 WIB. "Berhubungan teman-teman mahasiswa tidak siap, sehingga konsekuwensi tidak diberi penaggung,"katanya.
Camat Sangkapura, Abdul Adim menyatakan panitia bukan tidak memberikan panggung kepada mahasiswa untuk membacakan deklarasi Bawean. "Tapi waktunya sangat padat untuk penampilan kesenian, diberi waktu ternyata tidak dipergunakan oleh mahasiswa,"jelasnya.
Deklarasi Bawean, isinya sebagai berikut :
Melihat arah pembangunan bangsa Indonesia yang sudah jauh dari kodratnya sebagai negara maritim, kami pemuda-pemudi Indonesia merasa tanggungjawab untuk bersama-sama menyadarkan kembali segenap elemen bangsa dalam mengembalikan identitas Indonesia sebagai negara maritim.
Dalam rangka mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, dan kuat berbasiskan kepentingan nasional maka kami putra-putri Indonesia yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa Maritim Indonesia akan mengupayakan :
1. Terwujudnya Indonesia sebagai poros maritim dunia pada tahun 2045.(Seratus tahun peringatan kemerdekaan Indonesia)
2. Terbentuknya kebersamaan, terbangunnya interaksi serta arus informasi dalam rangka mencerdaskan masyarakat tentang pembangunan kemaritiman di Indonesia.
3. Mendorong pemuda -pemudi Indonesia untuk ikut aktif berkontribusi positif bagi pembangunan kemaritiman Indonesia dengan mengedepankan aspek nilai-nilai budaya bahari bangsa Indonesia.
4. Menginisiasi dan mengembangkan terbentuknya aktivitas kepemudaan berbasis maritim di kampus dan Indonesia.
Kami sadari bahwa semua cita-cita dan jani ini tidaklah mudah untuk diwujudkan, Maka dari itu diperlukan sikap persatuan dan konsistensi serta saling menguatkan dari setiap elemen yang ada. Dengan semangat kejuangan, persatuan dan kesatuan serta semangat kepemudaan. (bst)
