Media Bawean, 6 Agustus 2015
Persoalan sampah di Pulau Bawean, Gresik sampai saat ini belum menemukan solusi untuk Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Akhirnya seluruh sampah menumpuk dipinggir pantai, dan kurang sedap bila memandangnya.
Iwan asal desa Sawahmulya, Sangkapura mengatakan sampah dipinggir pantai berasal dari pembuangan ke sungai yang dilakukan oleh warga. Ironisnya warga sudah terbiasa membuang sampah ke sungai, sehubungan tidak ada tempat untuk menampungnya.
"Solusinya untuk mengatasi persoalan sampah dengan disediakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA),"katanya.
Abdul Adim, Camat Sangkapura,(rabu, 5/8/2015) mengatakan sampai sekarang belum menemukan solusi untuk mengatasi permasalahan sampah di wilayahnya.
"Sudah mencari lahan untuk TPA, tapi sampai sekarang belum mendapatkannya,"paparnya.
"Diantaranya mencari lahan kosong milik pemerintah, termasuk melalui kepala desa. Tapi sampai sekarang belum mendapatkan lahan untuk dijadikan tempat pembuangan sampah,"terangnya.
Camat Sangkapura mengakui bila tumpukan sampah dipinggir pantai berasal dari pembuangan yang dilakukan oleh warganya ke sungai. "Kesadaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya masih kurang, sehingga sungai dijadikan tempat pembuangan,"tuturnya.
Askah Muhammad Rusdan, mahasiswa UGM yang KKN di Pulau Bawean menyoroti persoalan kebersihan masyarakat di Pulau Bawean masih kurang, disebabkan tidak ada Tempat Pembungan Akhir (TPA) untuk sampah. "Warga membuang sampah sembarangan disebabkan tidak adanya tempat,"ungkapnya.
"Solusi terbaiknya, pemerintah menyediakan tempat untuk dijadikan TPA di Pulau Bawean,"pungkasnya. (bst)