Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Setahun Dhurung Elmo : Bangun Budaya Baca Jadikan Masyarakat Cerdas

Setahun Dhurung Elmo : Bangun Budaya Baca Jadikan Masyarakat Cerdas

Posted by Media Bawean on Senin, 28 September 2015

Media Bawean, 28 September 2015 




Dhurung Elmo telah berubah menjadi taman baca yang berdampak positif bagi masyarakat. Warga sebelumnnya berada di Dhurung hanya untuk memperbincangkan hal yang tak jelas. “Buku-buku yang tersedia di Dhurung Elmo ludes terbaca dengan cepat, mereka butuh yang baru,” Koordinator dhurung elmo di Pulau Bawean, Leo Rahman.

Sekedar diketahui dhurung merupakan bangunan layaknya pos kampling. Hampir setiap kampung di pulau Bawean ada dhurung. Namun dalam perjalannya, dhurung digunakan berkumpul warga dan hanya jadi tempat rasan-rasan. Setahun yang lalu, aktivis Indonesia mengajar mengubah dhurung menjadi taman baca. Selanjutnya dhurung diberi nama dhurung elmo (Ilmu red).

Sejumlah buku ditempatkan di dhurung elmo tersebut. Saat ini berdiri 10 dhurung elmo di Pulau Bawean. Leo Rahman mengatakan manfaat dhurung elmo sangat besar, menambah minat baca masyarakat, serta merubah budaya ngerumpi warga jadi gemar membaca. Minat baca warga ternyata sangat tinggi. “Terbukti buku bacaan yang disediakan selalunya habis terbaca sehingga minta ganti yang baru,”katanya.

Menurutnya warga haus informasi termasuk bahan bacaan untuk menambah ilmu pengetahuan. Apalagi Pulau Bawean tidak terjangkau media koran, hanya terbatas melihat televisi saja. “Melalui dhurung elmo diharapkan warga bisa cerdas, serta memahami segala ilmu pengetahuan melalui hasil membaca,”paparnya.

Dhurung elmo ini dikelola masyarakat secara mandiri dan membawa isu pendidikan ke tengah-tengah masyarakat. Bahan bacaannya dikumpulkan oleh para relawan di Gresik dan Bawean lalu di distribusikan ke 10 dhurung elmo, meliputi buku bacaan, majalah, tabloid,koran danlain-lain.

Seorang pengajar Indonesia Mengajar, Dhanu menjelaskan dhurung elmo adalah titik kecil yang akan menjadi gelombang besar. Pencerahan berbasis dhurung adalah ikhtiar untuk membuka wawasan warga tentang banyak hal utamanya pendidikan.

Ali Asyhar, dosen STAIHA Bawean mengapresiai atas didirikannya dhurung elmo di Pulau Bawean. “Selama ini kesan tentang dhurung selalu negatif, tapi setelah dijadikan taman baca berubah positif,”tegasnya.(bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean