Kinerja Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Gresik kembali menuai
protes dari tim pemenangan.
Penyebabnya, Alat Peraga Kampanye (APK) milik KPU diletakkan di lokasi yang jauh dari pemukiman warga. Sehingga, keberadaan APK tersebut tidak menguntungkan pasangan calon
(paslon) sama sekali.
Ketua Tim Pemenangan SQ Kecamatan Sangkapura Muhammad Yusuf mengaku kecewa
dengan terhadap pemasangan
APK. Sebab, keberadaan APK
yang jauh dari rumah warga sama
sekali tidak menguntungkan
paslon.–“Ngapain ada APK kalau
tidak bisa dilihat warga, kan ini
untuk kampanye,” ujarnya.
Menurut dia, KPU harus segera memindah lokasi pemasangan APK kampanye. Selain
itu, pemasangan APK sepertinya
memperkosa banyak pohon karena diikat dengan tali. “Kasihan
pohon tak berdosa telah dimanfaatkan untuk mengikat APK
paslon, seharusnya bisa pakai
kayu sendiri,” katanya.
Hal senada disampaikan Ketua
PAC Partai Gerindra Sangkapura Subhan. Pihaknya mengatakan pemasangan APK tidak
sesuai tempatnya. Sebab, APK
dipasang di lokasi lahan kosong
tanpa ada penduduknya. “Melihat APK yang terpasang dibanyak tempat sepertinya tidak
layak,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua PPK
Kecamatan Sangkapura Ilham
Syifak mengatakan tidak tahu
menahu soal pemasangan APK
dari KPU. Sebab, pemasangan
tersebut dilakukan sendiri pihak
pemenang tander. “Kami tidak
tahu soalnya itu urusan KPU dengan rekanan pemenang tander
pengadaan APK,” kata dia.
Ia menambahkan, sebelumnya
pihaknya telah menyampaikan
titik-titik pemasangan APK kepada KPUD Gresik. Namun ternyata,
penyedia tidak memasang APK
tersebut dititik-titik yang telah
direkomendasikan PPK. “Jadi,
kami tidak tahu dan bukan wewenang kami untuk memindahkan
APK tersebut,” imbuhnya. (bst)