Media Bawean, 2 Oktober 2015
Buruknya trasnportasi menuju Pulau Bawean mulai berimbas pada ancaman pemadaman listrik. Ini lantaran persediaan gas untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mini Gas
(PLTMG) milik PLN Bawean mulai menipis. Sedangkan kiriman dari Gresik saat ini sedang tersendat lantaran kondisi ombak yang cukup tinggi.
Sesuai data PT PLN Bawean, stok gas untuk PLTM masih tersedia 3 skit (kontainer) hanya
mampu 6 hari ke depan. Sedangkan BBM jenis solar untuk PLTD masih mampu untuk 16 hari lagi. Namun sayangnya mesin PLTD saat ini dalam kondisi rusak.
Kepala Rayon PT PLN Bawean Djoni Aswinarno membenarkan persedian gas untuk PLTMG sudah mulai menipis. Ini karena tidak ada pengiriman dari Pulau Jawa. “Akibat kondisi gelombang laut tinggi sehingga menghambat pengiriman gas ke Pulau Bawean,” katanya.
Mengantisipasi habisnya gas,waktu siang hari saat pemakaian daya berkurang maka dioperasikan mesin diesel untuk menghemat bahan bakar PLTGM. Saat malam hari, pihaknya
mengoperasikan diesel dan PLTMG untuk memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Bawean.
“Jika 6 hari ke depan tidak ada pengiriman gas, maka PLTGM kehabisan bahan bakar. Secara otomatis ada pemadaman waktu malam hari,” paparnya.
Solusi untuk mengantisipasi adanya pemadaman, sekarang masih dilakukan perbaikan mesin PLTD yang rusak. “Jika bisa diperbaiki, tentunya bisa menghemat bahan bakar gas yang persediannya sudah menipis,”terangnya. (bst)