Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Sempat Ajari Temannya Berenang, Remaja Asal Gresik Tewas Tenggelam

Sempat Ajari Temannya Berenang, Remaja Asal Gresik Tewas Tenggelam

Posted by Media Bawean on Jumat, 02 Oktober 2015

Media Bawean, 2 Oktober 2015


Pengunjung kolam renang Wana Wisata Pemandian Air Panas di Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, tewas, Jum'at (2/10/2015).

Korban bernama Guntur (17) asal Desa Bringkang, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik. Pelajar kelas X di SMK PGRI Kedamean, Gresik itu diketahui tak berdaya setelah salto kedua dari tepi kolam.

Kuat dugaan, kepala bagian belakangnya jatuh lebih dulu ke permukaan air lantas kehilangan kesadaran sampai masuk pada kedalaman 3 meter. Akibatnya, Guntur saat sampai dasar kolam tak bisa naik lagi.

Efendi (17), teman Guntur yang ada di dekatnya berusaha menolong, begitupun pengunjung lain yang ada juga teriak minta tolong kepada penjaga karena ada yang tenggelam.

Efendi lantas menarik tubuh Guntur untuk dibawa ke tepi kolam. Sesampai di tepi kolam, korban ditidurkan lalu dadanya dipompa pakai tangan, Guntur lantas muntah dengan sedikit berbusa.

Melihat kondisi demikian, salah seorang pengunjung yang akan memberi napas buatan mundur. Setelah itu, Guntur dibawa ke ruang di kolam renang untuk diberi bantauan oksigen. Di ruangan itu, Guntur muntah lagi tapi muntahnya bercampur makanan. "Denyut nadinya saat itu masih ada," ujar Efendi.

Sebelum tewas, Guntur sempat ngajari renang yang baik yakni tangannya dikibaskan ke samping. Namun saat akan renang, korban hanya mencopot baju saja, celana jeansnya tetap dipakai.

Guntur lantas salto pertama ke kolam dan kembali ke tepian kolam. Korban kemudian berenang ke arah utara dan naik dan salto yang kedua. "Saat salto yang kedua, Guntur langsung tenggelam," jelas Efendi.

Efendi saat rekonstruksi dengan tim identifikasi Polres Mojokerto mengaku, tubuhnya kalah besar dengan korban. Tak pelak untuk menolong korban cukup kesulitan. "Tangannya saya pegang dan saya tarik ke tepi," ungkapnya kepada polisi.

Meski berhasil diangkat dari tepi kolam, tubuh Guntur tampak membiru. Diduga hal ini akibat lambannya petugas keamanan kolam tak segera membawa korban ke rumah sakit.

"Sekitar setengah jam tubuh korban dievakuasi ke kantor petugas penjaga kolam. Saya sempat minta petugas agar Guntur segera di bawa ke rumah sakit, tapi permintaan saya tidak langsung direspons," kata Ratna, tetangga korban yang ikut dalam rombongan korban.

Sebelum tewas, anak pertama dari 2 bersaudara itu ke objek Wisata Banyu Panas Pacet bersama 8 orang yang masih tetangga korban.

Dian (40), salah satu saksi yang juga pengunjung, menuturkan, korban tadi sempat ngobrol dengan dirinya dan beberapa tetangganya. "Dia sempat bilang ke saya, sebelum berangkat sudah pamit dan minta uang ke orangtuanya untuk uang saku," kata Dian di lokasi pemandian.

Setelah ngobrol, korban menuju lokasi kolam renang khusus air dingin yang berada tak jauh dari tempat berendam air panas. "Sekitar 10 menit, korban sudah dievakuasi para pengunjung dan dibawa ke keluar area pemandian," terangnya.

Kapolsek Pacet AKP Samirin, menjelaskan korban meninggal dunia setelah salto di kolam renang. Untuk memastikan penyebab kematian, pihaknya masih menunggu keterangan dokter. Jenazah korban sekarang posisinya di Rumah Sakit Sumber Glagah, Pacet. "Kami juga menunggu pihak keluarga. Apakah korban memiliki riwayat sakit atau bagaimana," terangnya.

Sumber : : Tribun News

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean