Lambatnya proses perbaikan jembatan di Desa Gunungteguh yang ambrol akibat diterjang banjir satu tahun lalu mendapat protes dari warga. Penyebabnya, jembatan tersebut merupakan akses satu-satunya yang menghubungkan Desa Gunungteguh dan Desa Balikterus. Saat ini, warga memanfaatkan pohon kelapa untuk dijadikan jembatan sementara. “Sudah berulang-ulang dilakukan pergantian karena jembatan darurat dari pohon kelapa seringkali rusak,”kata Haris Kepala Desa Gunungteguh.
Menurut dia, pihaknya sudah seringkali mengajukan usulan kepada
Pemkab Gresik untuk segera memperbaiki jembatan tersebut. Sebab,
jembatan tersebut merupakan akses
satu-satunya menuju Kecamatan
Sangkapura. “Padahal jembatan
tersebut termasuk salah satu akses
penghubung warga desa Balikterus
menuju kotas Sangkapura,” ujarnya.
Sementara itu, Nur Hayati warga
Balikterus mengaku sangattakut
bila melintas di atas jembatan
darurat di Desa Gunungteguh. Sehingga, ia berharap kepada pemerintah agar segera dibangun jembatan baru agar bisa dilewati warga.
“Sangat menakutkan sekali jika melewati diatas jembatan,” paparnya.
Hal senada diungkapkan Syarif,
sopir angkutan yang sering melintasi
jembatan darurat. Pihaknya meminta
agar pembangunan segera dilaksanakan. Alasannya setiap melintas di
atas jembatan membutuhkan kepiawaian mengemudi mobil.–“Jika tidak
pandai resikonya bisa masuk kedalam
sungai,” imbuh dia.
(bst)