Permintaan Kementrian Perhubungan (Kemenhub) agar run way lapangan terbang (lapter) Tohir diperpanjang tampaknya bakal segera terwujud. Sebab, usulan anggaran pembebasan lahan yang diajukan Pemkab Gresik mendapat tanggapan positif dari kalangan dewan. Untuk memenuhi kebutuhan perluasan run way, pemkab mengajukan anggaran sebesar Rp 25 miliar.
Ketua DPRD Kabupaten
Gresik Abdul Hamid membenarkan adanya pengajuan
anggaran pembebasan lahan
sebesar Rp 25 miliar. Pengajuan anggaran ini masih dalam proses pembahasan di
DPRD Gresik. “Kemungkinan
besar akan disepakati, karena
ini merupakan kepentingan
masyarakat,” ungkap dia.
Menurut dia, dengan adanya
penambahan anggaran ini
diharapkan transportasi udara di Bawean bisa semakin
maksimal. Sehingga, perekonomian masyarakat bisa meningkat dengan pesat. “Kalau
dengan jalur laut sering terjadi
gelombang tinggi, jadi perekonomian agak tersendat. Kalau
nanti lapter jadi semua bisa
teratasi,” imbuh dia.
Sementara itu, Pj Bupati
Gresik Akmal Boedianto mengatakan Bandara Harun Tohir
sudah siap dioperasikan. Sesuai
komitmen menteri perhubungan
Ignasius Jonan ketika uji coba
lapangan terbang pengoperasian
akan dilakukan pada akhir
tahun 2015. “Melihat persiapan
bandara sudah bagus dan siap
dioperasikan,” ujarnya.
Terkait penambahan panjang
run way ini dilakukan agar
pesawat yang dioperasikan lebih
besar dan mampu menampung
banyak penumpang. Run way
rencananya bakal ditambah 400
meter lagi. “Saat ini run way
lapter sudah mencapai 900
meter, dan Kemenhub meminta
agar run way mencapai 1.200
meter,” kata dia.
Terpisah, Kepala Desa Tanjungori, Kecamatan Tambak
Jumali mengatakan warga
sangat mendukung adanya
rencana penambahan run way.
Bahkan, warga Dusun Pejinggahan yang terkena penggusuran tidak lagi menuntut
harga tinggi.”“Warga sepakat
hanya meminta ganti rugi
berupa rumah di dusun yang
sama, tidak lagi uang,” imbuhnya. (bst)