Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » ANTARA ISLAM DAN NASRANI (Refleksi Maulid Nabi SAW 1437 H)

ANTARA ISLAM DAN NASRANI (Refleksi Maulid Nabi SAW 1437 H)

Posted by Media Bawean on Sabtu, 26 Desember 2015

Ali Asyhar



Tahun ini Maulid Nabi Muhamad SAW dan hari Natal bersanding. Maulid Nabi SAW jatuh di hari Kamis, 24 Desember sedangkan hari Natal, Jumat 25 Desember 2015. Kedua perayaan ini sama-sama memperingati hari kelahiran. Kedua istilah ini juga biasa dipakai yakni milad dan dies natalis. Ini menarik karena Islam dan Nasrani adalah saudara kandung yang selalu bertikai sepanjang masa.

Islam diturunkan kepada Nabi Muhamad SAW, sedangkan Nasrani diturunkan kepada Nabi Isa AS. Keduanya adalah nabi dan rasulullah. Bedanya, Nabi Muhamad datang sebagai Nabi dan Rasul bagi semua umat sampai akhir zaman, sedangkan Isa adalah Nabi dan Rasul hanya untuk Bani Israil. Islam adalah risalah untuk meluruskan ajaran Nasrani yang sudah dibengkokkan oleh para pemeluknya dari tauhid menjadi trinitas.

Nabi Isa dilahirkan pada tahun 1 masehi. Sedangkan Nabi Muhamad dilahirkan pada tahun 570 masehi. Ada jeda waktu 500-an tahun antara keduanya. Rentang waktu cukup panjang inilah yang menyebabkan terjadinya penodaan aqidah oleh kaum Nasrani. Nabi Isa yang awalnya ada nabi dan rasul lalu diangkat menjadi anak tuhan, Siti Maryam menjadi roh kudus, dan Allah menjadi tuhan bapa. Keputusan ini diambil dalam Konsili 2 (muktamar) di Vatikan tahun 1962-1965. Aneh,seseorang diangkat menjadi anak tuhan dari hasil musyawarah manusia bukan dari kitab suci.

Al-Quran memaparkan penyelewengan aqidah ini dalam surat al-Maidah ayat 17, 18, 72, 73, 116, 117 dan 118. Penyelewengan akut ini menjadikan kedua mata mereka tertutup dari kebenaran. Bahkan ihwal tentang kelahiran nabi dan rasul terakhir juga dikaburkan. Akibatnya mereka menolak kehadiran Nabi Muhamad SAW dan mendustakannya. Meski masih ada beberapa orang Nasrani yang berfikir jernih. Diantaranya adalah Waraqah bin Naufal. Ketika Nabi sedang tawaf di Kabah maka Waraqah menemuinya. Sesudah Nabi menceritakan pengalamannya di gua Hira maka Waraqah berkata : Demi Dia Yang memegang hidup Waraqah. Anda adalah Nabi atas umat ini. Anda telah menerima Namus besar seperti yang pernah disampaikan kepada Musa. Pasti anda akan didustakan orang, akan disiksa, akan diusir dan diperangi. Kalau sampai pada waktu itu saya masih hidup, pasti saya akan membela Yang di pihak Allah dengan pembelaan yang sudah diketahui-Nya. Waraqah adalah sepupu Khadijah dari pihak ibu. Ia wafat tidak lama setelah kerasulan Nabi. Waraqah adalah rahib Nasrani yang menerjemahkan Bibel ke bahasa Arab.

Perbedaan mendasar tentang konsep tauhid dan trinitas ini menelorkan perasaan antipati umat Nasrani kepada Nabi SAW. Banyak penulis Nasrani yang mencaci maki Nabi SAW. Dictionnaire Larousse menyebutkan : Dalam pada itu, Muhamad masih tetap sebagai tukang sihir yang hanyut dalam kerusakan akhlaq, perampok unta, seorang Kardinal yang gagal menduduki kursi Paus, lalu menciptakan agama baru untuk membalas dendam kepada kawan-kawannya. Permusuhan ini juga dikobarkan oleh ratusan penulis Nasrani selama berabad-abad.

Sebaliknya, umat islam sangat memuliakan Nabi Isa. Bahkan tidak sah imannya seorang muslim bila tidak mempercayai para Nabi dan utusan Allah. Pada saat terjadi peperangan besar antara Rumawi dengan Persia maka umat islam berharap agar Rumawi Kristen menang melawan Persia yang menyembah api. Muslimin berpendapat bahwa Rumawi adalah ahli kitab yang harus dibela. Sampai Abu Bakar berani bertaruh 100 ekor unta dengan kaum musyrik Makah yang membela Persia. Akhirnya Rumawi memenangkan peperangan dahsyat tersebut.

Mengapa, kaum Nasrani begitu membenci muslimin? Karena mereka kurang mengenal islam dan Nabi SAW. Ketidaktahuan inilah yang menyebabkan mereka menyerang islam dengan membabi buta. Maka menjadi tugas kita bersama untuk terus menyuarakan ajaran islam dengan ramah. Mengenalkan sosok Nabi Muhamad SAW secara simultan dengan beragam media diantaranya dengan peringatan maulid Nabi SAW. Dengan mengenal islam secara utuh maka hati mereka akan tercerahkan.

Islam, Nasrani dan Yahudi sejatinya agama tauhid. Bersumber dari sumber yang satu. Ketiganya adalah keturunan Ibrahim. Nasrani dan Yahudi dari jalur nabi Ishaq sedangkan Muhamad SAW dari jalur Ismail. Ketiganya mengakui bahwa bapak dan ibu manusia adalah Adam dan Hawa yang awalnya tinggal di surga. Lalu dipindah ke bumi karena kesalahannya. Selanjutnya Yahudi dan Nasrani menyelewengkan tauhid tersebut. Mengubah kitab sucinya sehingga menolak kebenaran yang terkandung di dalamnya. Yahudi menolak kehadiran Nabi Isa. Menuduh hina Isa dan Ibunya, Siti Maryam. Sedangkan Nasrani menolak kehadiran Muhamad SAW.

Sampai saat ini orang-orang Nasrani, Yahudi dan Islam memiliki kegemaran yang sama. Yaitu memberi nama anaknya dengan nama para nabi dan malaikat. Umat Islam, Yahudi dan Nasrani biasa memakai nama Adam, Eva (Hawa), Abraham (Ibrahim),Yoseph (Yusuf), Solomon (Sulaiman), Yohanes (Yahya), Gabriel (Jibril), Michael ( Mikail), Maria (Maryam), David (Daud) dan lain-lain. Tapi orang Yahudi tidak ada yang mau memakai nama Isa ( Yesus) dan Muhamad. Sedangkan orang Nasrani biasa memakai nama Moses (Musa) tapi anti dengan nama Muhamad. Umat islam biasa dengan semuanya. Banyak umat islam yang bernama Isa, Musa dan Maryam.

Ali Asyhar : Wakil Ketua PCNU dan Dosen STAIHA.

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean