PLN Rayon Bawean
kembali melakukan pemadaman
bergilir. Ini dilakukan setelah jatah
gas yang dikirim menggunakan Kapal
LCT Bawean 01 jatuh di laut lantaran
dihantam ombak besar. PLN langsung
mengirimkan surat pemberitahuan
pemadaman bergilir kepada seluruh
warga yang menjadi pelanggannya.
Peristiwa jatuhnya enam kontainer
tabung bahan bakar gas PLN, terjadi
di perairan laut sekitar 10 mil dari
Pulau Bawean. Saat itu, Kapal LCT
Putra Bawean 01 yang dinahkodai M
Yunus dihantam gelombang setinggi
tiga meter disertai angin kencang dan
hujan lebat. Kapal miring sehingga
muatan putus dan enam kontainer
terjatuh ke dalam laut.
Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Bawean Rudi Susanto
membenarkan adanya muatan Kapal
LCT Putra Bawean 01 yang terjatuh
ke dalam laut di perairan laut jarak
10 mil dari Pulau Bawean. “Kapten
bersama 10 ABK selamat dengan
kondisi kapal berjalan miring menuju
Pelabuhan Bawean setelah dihantam
gelombang tinggi,” katanya.
Menurut dia, kapal miring kiri saat
dihantam gelombang tinggi, air laut
juga masuk ke dalam kapal. Saat isi
muatan terjatuh, posisi kapal kembali
seperti semula sampai akhirnya bisa
melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Bawean. “Untungnya, Kapten
dan ABK selamat,” ungkap dia.
Di tempat terpisah, Adnan Khashogi
Johan Pemilik Kapal LCT Putra Bawean 01 mengatakan untuk mengatasi kelangkaan gas di PLTMG Bawean, pihaknya siap mengirim kembali gas pada Kamis (24/12) mendatang. “Kami mohon maaf dan siap
untuk mengirim kembali,” katanya.
Sementara itu, Kepala PLN Rayon
Bawean Djoni Aswinarno mengatakan
sudah mengeluarkan surat pemberitahuan kepada seluruh pelanggan
tentang adanya pemadaman bergilir
lantaran jatah gas terjatuh di laut.
“Listrik PT PLN Rayon Bawean diadakan pemadaman mulai pukul 17.00
WIB sampai 01.00 WIB,” ujarnya.
Terkait muatan yang terjatuh ke
laut, pihaknya tidak tahu menahu. Sebab, itu merupakan urusan antara
PJB dengan pihak pengiriman gas ke
Pulau Bawean. “PT PLN hanya menerima setrum saja dari PLTM,” pungkasnya. (bst)