Pulau Bawean
terancam pemadalam listrik
bergilir. Ini dikarenakan
sejak Rabu, (23/12) pasokan
gas untuk PLTMG (Pembangkit Listrik Tenaga Mini
Gas) terhenti.
“PLTMG sampai sekarang
belum beroperasi, menunggu
pasokan gas dari PJB untuk
menormalkan listrik agar tidak
ada pemadaman bergilir,” kata
PT DBS Indonesia di Pulau
Bawean, Badruttamam.
Sebelumnya, CNG untuk
PLTMG terjatuh ke laut sehingga mengganggu persediaan gas. Namun saat ini
sebanyak 5 kontainer gas
sudah siap dikirim ke Pulau
Bawean. “masih menunggu
kapal untuk mengangkutnya,” jelasnya.
Djoni Aswinarno Kepala PT
PLN Rayon Bawean menyatakan persoalan kelistrikan
di jadi rumit sehubungan
pasokan gas untuk PLTM
masih kosong, ditambah seringnya gangguan disebabkan kalong pada musim buah
sekarang ini.
Situasi ini memaksa PLN
untuk melakukan pemadaman bergilir. Rencana pemadaman dilakukan pada jam
17:00 WIB. sampai jam 01:00
WIB. disaat kondisi beban
puncak naik dibutuhkan 1500 kw dari sumber PLTMG.
“Pemadalam bergilir berhenti
setelah pasokan gas diterima
kembali,”paparnya.
Persoalan listrik di Pulau
Bawean juga disebabkan
gangguan kalong. Binatang
pemakan buah ini hampir
setiap malam mengganggu
jaringan yang ada. Untuk
mengatasi gangguan kalong,
pihak PLN sudah berusaha
semaksimal mungkin untuk
mengatasinya. Namun sampai sekarang belum bisa teratasi.
Ditegaskannya seluruh
pegawai PT PLN Rayon Bawean ingin memberikan pelayanan terbaiknya kepada seluruh pelanggannya. “Gangguan kalong belum mampu
diatasinya, kecuali seluruh
kabel dibungkus semuanya.
Sedangkan sekarang baru berapa persen saja yang terbungkus,”ujarnya.
Sahidan Fuadi asal Daun
mengaku bingung atas dikeluarkan jadwal pemadaman
bergilir yang dikeluarkan PT
PLN Rayon Bawean. ”Karena seluruh pelanggannya
tidak dapat menikmati listrik
saat malam hari,”ungkapnya.
Demikian juga dirasakan
oleh Abdul Adim Camat
Sangkapura yang rumahnya
di Tambak, mengeluhkan
pelayanan PLN lebih dominan padam daripada menyalanya. “Beberapa menit
menyala lalu beberapa jam
padam lagi sampai pagi hari,”pungkasnya. (bst)