Dua petugas PLN
Rayon Bawean disandera ratusan
warga Desa Teluk Jatidawang,
Kecamatan Tambak. Itu terjadi
setelah warga tidak puas dengan
kinerja BUMN listrik yang sering
lalai menyebabkan listrik di
Bawean sering padam.
Warga Desa Telukjatidawang
awalnya melaporkan listrik sering
padam pada malam hari. Mereka
melaporkan itu kepada petugas PT
PLN mendatangi gardu travo
listrik. Tidak hanya satu dua
warga, namun ratusan warga yang
emosi meminta petugas PLN ini
bertanggungjawab dan memastikan listrik menyala kembali.
Melihat banyaknya ratusan
warga, kedua petugas PLN yang
disandera oleh warga langsung
menghubungi Polsek Tambak dan
Koramil Tambak untuk meminta
bantuan pengamanan.
Selanjutnya petugas PT PLN dengan pengawalan keamanan dengan diiringi ratusan warga dibawa ke
Balai Desa Telukjatidawang.
Sesampai di balai desa melihat situasi dan kondisi memanas, akhirnya Muspika Kecamatan Tambak sepakat untuk
dipindah ke Mapolsek Tambak.
Warga dari berbagai desa di Kecamatan Tambak tetap tidak puas dan mendatangi kantor Polsek Tambak. Mereka ingin penjelasan dari petugas PT PLN terkait listrik sering padam.
Muspika Kecamatan Tambak
menggelar pertemuan bersama
petugas PT PLN bagian jaringan
dan pembangkit dengan dihadiri
beberapa kepala desa. Manajemen PLN menjelaskan penyebab seringkali listrik padam karena kabel telanjang belum
terbungkus. Akibatnya rawan
konsleting disebabkan kalong
pada musim buah dan masih
banyaknya ranting pohon sepanjang jaringan kabel yang mengelilingi Pulau Bawean.
Kapolsek Tambak Iptu Arif
Rasyidi menjelaskan kepada
seluruh pelanggan listrik yang
melakukan protes karena sering
padam. Menurutnya jaringan PT
PLN di Pulau Bawean terbagi 3
penyulang, yaitu bagian Barat
dan Timur Bawean, serta bagian
Penyulang Kecamatan Sangkapura dengan jarak pendek
yang jarang terjadi gangguan.
Kapolsek Tambak menyatakan
akan melakukan penyidikan atas
seringnya terjadi listrik PT PLN di
Pulau Bawean. “Apakah betul konsleting ataupun faktor alam, ataupun ada kesengajaan dari petugas
PT PLN itu sendiri,” paparnya.
Setelah mendapat penjelasan
dan Kapolsek Tambak berjanji
akan menyelidiki kasus listrik
sering padam, akhirnya warga
bersedia untuk pulang. Arif
Rasyidi menambahkan, warga
berharap pelayanan yang terbaik dari PT PLN. Sementara ini
PLN sendiri belum bisa menyakinkan alasan sering padam
kepada pelanggannya. “Alasan
kalong dianggapnya tidak percaya, sebab padam seperti terjadwal setiap malam,” tuturnya.
Makmun Afandy, Kepala Desa
Telukjatidawang mengatakan
warganya melakukan protes
dengan menyandera 2 petugas PT
PLN Bawean lantaran listrik
sering padam setiap malam. “Kekesalan ditumpahkan ketika ada
petugas PT PLN yang berkunjung
ke gardu travo,”katanya.
Tidak ada tindakan anarkis, hanya pelanggan ingin listrik normal tidak sering padam.
“Beruntung petugas keamanan dari
Polsek dan Koramil Tambak langsung datang ke tempat, sehingga
petugas PT PLN dibawah ke balai
desa Telukjatidawang, lalu selanjutnya dipindah ke kantor Polsek
Tambak,”ujarnya.
Djoni Aswinarno, Kepala PT
PLN Rayon Bawean membenarkan adanya protes yang
dilakukan oleh pelanggan kepada petugas PT PLN ketika
berkunjung ke gardu travo kawasan barat. Untuk menindaklanjuti adanya protes, Djoni
Aswinarno menyatakan siap
untuk memberikan penjelasan
terkait listrik sering padam di
Pulau Bawean.“Memang penyebab listrik sering padam disebabkan gangguan kalong saat
musim buah seperti sekarang
ini,”pungkasnya. (bst)