Warga Pulau Gili, desa Sidogedungbatu Sangkapura Gresik mendesak kepada PT PLN untuk segera masuk kepulaunya yang lagi gencar dipromosikan sebagai tujuan wisata di Pulau Bawean.
Masturi (56 th) mengatakan kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi, yaitu penerangan listrik. "Mengharap besar kepada pemerintah, khususnya PT PLN untuk menyuplai listrik di Pulau Gili,"katanya.
Selain dibutuhkan sebagai penerangan, menurutnya listrik dibutuhkan untuk menunjang profesi warganya yang mayoritas mencari ikan ke laut. "Hasilnya membutuhkan alat pendingin agar ikan tetap segar,"ujarnya.
Termasuk dibutuhkan sebagai sarana belajar bagi anak didik di Pulau Gili. "Bagaimana mau pintar, kalau penerangan yang ada sangat terbatas,"paparnya.
Sementara ini 500 KK di Pulau Gili masih menikmati listrik milik salah satu warga yang beroperasi selama 4 jam. Menyala jam 18.00 WIB. padam jam 22.00 WIB. Adapun pembayaran setiap bulan, antara Rp. 60ribu sampai Rp.80ribu.
Siti, warga Pulau Gili mengharap listrik bisa dinikmati oleh warga, termasuk menunjang pengembangan wisata. "Untuk memajukan wisata diperlukan terpenuhi kebutuhan listrik,"tuturnya.
Heri Sucahyo, Manager PT PLN Rayon Bawean merespon harapan warga Pulau Gili, menyatakan perlu pengkajian terlebih dahulu. "Sesuai kebutuhan masyarakat, diperlukan sistem yang tepat untuk melayaninya. Bisa melayani mesin pembangkit tersendiri atau jalur kabel bawah laut,"terangnya.
Abdul Adim Camat Sangkapura mengharap kepada PT PLN untuk segera melakukan pengkajian terhadap kelistrikan di Pulau Gili. "Jika PLN sudah siap, pihaknya juga siap menindaklanjuti kebutuhan listrik sesuai harapan masyarakat,"pungkasnya. (bst)
