Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Hijau Daun di desa Daun Sangkapura berhasil menyelamatkan daerahnya sendiri yang rusak menjadi kawasan tujuan wisata di Pulau Bawean.
Subhan Ketua Pokmaswas Hijau Daun mengatakan awalnya kondisi laut mengalami kerusakan total, termasuk abrasi menggerus sawah milik warga di pinggir laut. Kondisi ini membuat sejumlah anak-anak muda untuk melakukan tindakan penyelamatan. "Kami bekerjasama dengan sejumlah pihak untuk menanam mangrove,"katanya.
Salah satu bantuan CSR perusahaan pembangkit listrik terbesar di Jawa Timur. Kini banyak bibit mangrove yang sekarang sudah tumbuh sangat baik. Selain itu, adanya bantuan dana dikelola untuk membuat dinding pembatas dipinggir pantai. "Akhirnya kerja keras Pokmaswas Hijau Daun berhasil menanggulangi adanya abrasi dan berhasil menyelamatkan lingkungan,"jelasnya.
Subhan mengaku perjuangan awal banyak tantangan dari warganya sendiri. Diantaranya warga kurang menyakini usahanya akan berhasil.
"Alhamdulillah warga sudah mulai banyak mendukung termasuk bergabung dalam kelompok Pokmaswas Hijau Daun,"paparnya.
Pemerintahan desa Daun juga menurut Subhan telah memberikan dukungan penuh kepada Pokmaswas Hijau Daun. "Kades bersama aparatnya seringkali terjun langsung ikut kegiatan di kawasan pantai,"ujarnya.
Untuk menjaga kebersihan lingkungan dan merawat tanaman telah mengangkat 2 orang pekerja tetap yang digaji setiap bulan.
Salah satu bukti keberhasilan, setiap bulannya ada 50 wisatawan yang berkunjung untuk melihat kawasan hutan mangrove.
Kepala UPT Pelabuhan dan Konservasi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Bawean Sutardi Trikomandiyono mengapresiasi atas keberhasilan Pokmaswas Hijau Daun dalam penyelamatan lingkungan di kawasan pantai desa Daun. "Sangat bagus dan layak ditiru oleh kawasan lainnya di Pulau Bawean, agar lingkungan pantai bisa diselamatkan,"tegasnya.
(bst)
