Delegasi Kafilah Bawean di MTQ XXVII minim prestasi. Hanya dua gelar yang bisa disabet, itu pun juara harapan.
Dua kafilah asal Bawean meraih 2 prestasi juara harapan I, yaitu Yarmis tingkat dewasa putra dan Rifkah untuk tartil anak putri. Keduanya berasal dari kecamatan Sangkapura, sedangkan dari kecamatan Tambak tidak meraih satupun juara.
Yarmis sebagai juara harapan I dewasa putra mengakui kekalahannya dalam mengikuti MTQ yang digelar di kecamatan Manyar. “Hasilnya kurang memuaskan, sehingga tidak mampu meraih prestasi terbaik,”ujarnya.
Menurutnya kelemahan kafilah MTQ dari kecamatan Sangkapura, diantaranya minimnya pembinaan kepada peserta lomba. “Sangat minim sekali pembinaan MTQ, sehingga tidak siap untuk mengikuti perlombaan,”ungkapnya.
Persiapan diakuinya sangat pendek, sangat terbatas waktunya. Hanya saat menjelang mengikuti MTQ saja yang gencar melakukan latihan. “Persiapan waktunya sangat sempit, sehingga kurang tampil maksimal,”tuturnya.
Sebagai evaluasi, Yarmis berharap kedepan bisa lebih gencar lagi diadakan pembinaan. Sehingga kesiapannya sudah matang dan siap untuk bertanding.
Sugrianto sebagai pembina MSQ dari Sangkapura mengaku kecewa berat kepada panitia lomba, khususnya dewan juri lomba. Alasannya ada sesuatu didalam, sehingga kafilah gagal untuk meraih kemenangan.
Sementara kafilah dari kecamatan Tambak bernasib lebih buruk, pulang tidak membawa prestasi apa-apa. Ada 2 peserta yang gagal sebelum bertanding.
“Satu peserta kondisi sakit, sehingga langsung pulang. Sedangkan 1 peserta dilarang tampil oleh gurunya di Pulau Bawean,”kata Kasi kesra kecamatan Tambak, Abdul Basit. (bst)
