Minimnya fasilitas kesehatan untuk ibu melahirkan di Pulau Bawean telah menyebabkan dua ibu hamil gagal melahirkan bayinya.
Keberadaan Rumah Sakit Tipe D di Pulau Bawean tampaknya belum mampu mengatasi persoalan kesehatan masyarakat.
Terbukti, dalam sehari dua bayi meninggal dunia dalam kandungan karena harus berlayar menuju Gresik lantaran minimnya peralatan medis yang dimiliki.
Kepala Desa Daun Abdul Aziz membenarkan jika banyaknya warganya yang harus kehilangan anaknya lantaran minimnya peralatan medis. Bahkan, beberapa diantaranya meninggal di dalam kandungan. "Ada satu warga saya yang mengalami hal itu,"ujarnya.
Menurut dua, kejadian ini bukan karena tidak ditangani. Tetapi peralatan medisnya tidak ada sehingga untuk menyelamatkan ibunya perlu dirujuk ke Gresik. "Saat proses rujuk ini biasanya bayi tidak bisa diselamatkan,"ungkapnya.
Hal senada disampaikan Muadz Kepala Desa Sidogedungbatu. Dirinya membenarkan adanya warga yang akan melahirkan tapi bayinya sudah meninggal dunia sejak berada di Pulau Bawean.
"Adapun warga yang akan melahirkan tidak masuk Puskesmas tapi langsung berlayar ke Gresik sehubungan bayinya sudah meninggal dunia di dalam kandungan,"paparnya.
Lebih lanjut, Kades Sidogedungbatu berharap agar rumah sakit yang ada di Pulau Bawean segera dioperasikan. "Seyogyanya rumah sakit yang terbangun segera dioperasikan untuk menolong warga yang akan melahirkan,"harapnya. (bst)
