Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Tradisi Merantau Warga Bawean

Tradisi Merantau Warga Bawean

Posted by Media Bawean on Selasa, 24 April 2018


Sudah menjadi tradisi orang Bawean untuk "merantau". Tradisi ini lebih bertujuan untuk mencari peluang, mengembara dan menambah pengalaman hidup di tempat orang. Ramai orang-orang Bawean terdahulu yang merantau sampai ke negara-negara Eropa menaiki kapal, dan bekerja di atas kapal. Mayoritas dari mereka bekerja sebagai pelaut, ada juga yang bekerja sebagai tukang masak menyediakan makanan untuk perkerja-pekerja kapal yang lain di sepanjang pelayaran.


Menurut orang Bawean, orang laki-laki belum bisa dipandang dewasa selagi belum pernah melangkahkan kaki keluar dari Bawean untuk merantau, mencari penghasilan dan pengalaman hidup di luar Pulau Bawean. Tradisi merantau ini akhirnya menjadi profesi golongan laki-laki Bawean, untuk mendapatkan penghasilan yang baik buat keluarganya.

Kebanyakan dari mereka pulang kembali ke Pulau Bawean setelah bertahun-tahun merantau. Namun, tak kurang juga yang mengambil keputusan untuk terus menetap di negara yang mereka lawati. Ramai yang sudah menetap di Semenanjung Malaysia dan ada juga yang tinggal tetap di Eropa, Australia, Amerika, negara-negara Timur Jauh dan tempat-tempat lain.

Orang-orang Bawean di Singapura tidak sadar bahwa minat dan kesukaan mereka untuk merantau sebenarnya diwarisi daripada nenek moyang mereka. Kesukaan untuk merantau ini adalah sikap yang memang telah diturunkan oleh nenek moyang mereka.

Penduduk awal Bawean Singapura suka memilih kerja sebagai pelatih kuda di Singapore Turf Club karna kerja ini memang mengharuskan perkerjanya untuk sering berpergian ke Kuala Lumpur, Pulau Pinang dan Ipoh. Dengan ini, mereka berkesempatan melawat saudara-mara di Malaysia, dan pada masa yang sama bekerja untuk menyara kehidupan keluarga. Jadi, sepanjang bekerja di luar negeri, mereka akan sering mendapat penginapan gratis, dan bila pulang ke Singapura, mereka kembali ke rumah.

Pada zaman penjajahan British, ramai yang bekerja sebagai pemandu peribadi keluarga-keluarga Inggris atau syarikat-syarikat yang membutuhkan mereka memandu melewati Tambak Johor. Mereka suka akan kerja itu karna bukan saja dijadikan penghasilan, tapi mereka juga punya kenderaan untuk bisa bergerak ke mana-mana dan bertemu dengan saudara-saudara mereka di seberang Tambak Johor.

Tradisi merantau orang Bawean masih hidup di kalangan keturunan-keturunan Bawean yang tinggal di luar negeri, di luar Pulau Bawean. Lebih-lebih lagi di kalangan Bawean Singapura, semangat "merantau" tetap dipelihara sama ada melalui pemilihan profesi ataupun sekadar menghabiskan waktu untuk berlibur di musim liburan kerja atau sekolah. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean