Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Buah Merah Kian Langka di Pulau Bawean

Buah Merah Kian Langka di Pulau Bawean

Posted by Media Bawean on Selasa, 24 April 2018


Apakah Anda pernah merasakan kelezatan buah surga asal Pulau Bawean? Bila belum, silahkan mencoba kemudian bandingkan dengan rasa buah-buahan lainnya. Tentunya buah surga atau dikenal buah merah akan memiliki rasa berbeda lebih lezat dan gurih.

Buah merah termasuk jenis buah-buahan sampai sekarang belum ditemukan spesies tumbuhannya. Keistimewaannya, pohon buah merah hanya tumbuh dan berbuah di Pulau Bawean. Ironisnya buah ini tidak memiliki harga atau kurang laku dijual ke pasar, sehingga warga Pulau Bawean merasa enggan untuk merawat atau menanamnya.

Sampai sekarang buah merah tidak memiliki nama, jenisnya berbeda dengan buah merah asal Papua. Almarhum Basofi Sudirman sebagai mantan Gubernur Jawa Timur ketika kunjungan kerja ke Pulau Bawean merasa tertarik untuk menikmati rasa buah merah. Setelah merasakan kenikmatan dan kelezatannya, beliau spontanitas memberikan nama buah merah menjadi buah surga asal Pulau Bawean.

Abdul Rozaq warga Tambak, mengatakan buah merah di Pulau Bawean sudah mulai langkah, alasannya tidak memiliki harga jual di pasaran. "Dahulu pohon buah merah banyak tumbuh disetiap kampung, sekarang tinggal hitungan jari saja,"katanya.

Menurutnya, perlu perhatian khusus dari pemerintah daerah, agar buah merah (buah surga) yang hanya tumbuh di Pulau Bawean tetap dilestarikan serta dikembangkan sehingga memiliki nilai jual dan berharga.

"Dinas Pertanian Gresik pernah mengambil bibit tanaman buah merah asal Pulau Bawean, ternyata pohonnya sampai sekarang belum berbuah,"ujarnya.

"Perlu adanya penelitian khusus agar pohon buah merah memiliki nama, serta diketahui khasiat yang dikandungnya,"paparnya.

Bagaimana rasa buah merah? "Enak, lezat dan gurih. Berbeda dengan buah-buahan lainnya terasa lemak, dan manis. Terasa sangat nikmat bila di juz,"jawabnya.

Perlu diketahui, musim buah merah di Pulau Bawean mulai bulan april sampai bulan agustus. Ciri-ciri buahnya ada semacam duri-duri kecil, setelah memegang langsung digarukkan ke rambut langsung hilang durinya. Jenisnya ada dua macam, yaitu buah merah dengan warna merah dan buah merah mantega berwarna putih.

Nur Yasin sebagai warga Sawahmulya, Sangkapura menyatakan dahulu di kampungnya banyak tumbuh pohon buah merah. "Bila musimnya, silahkan mengambil dan memakan sepuasnya tidak dijual alias gratis,"pungkasnya.

"Tapi sekarang sudah banyak ditebangi oleh warga, sehubungan buahnya tidak laku dijual ke pasar, serta adanya mitos bahwa pohonnya sebagai rumah makhluk halus,"ungkapnya. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean