Guna mendukung Pulau Bawean Gresik sebagai tujuan wisata, seyogyanya diimbangi kesiapan sumber daya manusia (SDM). Seperti pemandu ataupun pekerja di destinasi wisata sudah memahami dan pintar berbahasa Inggris.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono mengatakan Pulau Bawean yang sudah ditetapkan sebagai daerah tujuan wisata. Untuk itu seharusnya diimbangi kesiapan SDM untuk menyambut wisatawan yang berkunjung.
"Bagaimana mau berkomunikasi, jika pemandu ataupun pekerja wisata tidak bisa mengimbangi dengan berbahasa asing juga,"katanya.
Dikatakan, pengembangan obyek wisata taman mangrove di Bawean harus disiapkan orang-orangnya kursus bahasa Inggris. "Silahkan dikirim beberapa orang untuk mengikuti kursus bahasa Inggris,"ujarnya.
Jika tidak diperhatikan, nantinya banyak wisatawan yang berkunjung khususnya asing akan kesulitan untuk berkomunikasi. Sebagai catatan, selama ini wisatawan yang berkunjung ke Bawean didampingi gaet ataupun pemandu wisata yang menerjemahkan bahasa ketika beintraksi dengan warga.
Sedangkan bahasa Inggris di Pulau Bawean masih dikenal asing, tapi dominan pekerja kapal yang lebih paham dan berkomunikasi lancar dengan wisatawan yang datang dari manca negara. (bst)
