Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dari Polda Jawa Timur mengamankan tas yang diduga bom di Gresik. Tas tersebut diketahui warga di tepi Jl KH Zubair, Desa Pulopancikan, Kecamatan Gresik.
Kapolres Gresik, AKBP Wahyu S Bintoro, mengatakan bahwa pada Sabtu (12/5/2018), malam, Polres Gresik menerima laporan dari warga bahwa ada tas yang mencurigakan yang diduga bom.
Selanjutnya langsung kordinasi dengan tim Jihandak Polda Jatim untuk mengamankan tas mencurigakan tersebut.
Kebetulan tas tersebut dekat dengan Alun-alun Gresik yang juga dekat dengan Mapolres Gresik, Tempat Ibadah Tri Darma Kelenteng, Gereja dan Masjid.
"Sebelum tim Jihandak datang kita lokasi tersebut steril. Warga kami minta menjauh dan tidak lalu lalang sekitar tas," kata Wahyu, Minggu (13/5/2018).
Setelah itu, tim Jihandak Polda Jatim yang tiba langsung mensterilkan lokasi. Warga sekitar diminta menjauh 100 meter dari lokasi penemuan tas.
Tim Jihandak berpakaian anti ledak memeriksa dan mendeteksi tas yang mencurigakan itu.
Setelah dilokalisir, tas ransel itu dibawa menuju mobil Gegana Polri dan dibawa ke Mapolres Gresik untuk diperiksa.
Diperkirakan tas tersebut milik warga Pulau Bawean. Sebab di dalam tas berisi mouse komputer, carger laptop, jamu, pakaian, dan makanan.
"Diduga tas itu milik orang Bawean yang terkena kejahatan. Kemudian ditinggal sembarangan, sebab laptopnya sudah tidak ada," kata Wahyu mantan Kapolres Bojonegoro, Minggu (13/5/2018).
Terkait dugaan bom, Wahyu menjelaskan bahwa tim Intel Polres Gresik sudah menelusuri keberadaan pemilik tas, namun sudah tidak ditemukan.
"Semoga Gresik selalu aman dan tentram dengan doa dari para kiai dan wali," katanya.
Sementara, Imron warga yang melihat awal tas itu mengatakan bahwa pada pagi sampai siang hari tidak melihat tas itu.
"Sore hari saat keluar rumah melihat tas di dekat pos satpam. Karena terlihat kabel, saya curiga dikira bom," kata Imron.
Sumber : Surya