Hari Minggu, 21 Juli 2019, 300 an warga Bawean di Jabodetabek berkumpul di Kinanti Building, Kuningan Jakarta. Walau nampak sederhana dibandingkan gedung-gedung di sekitarnya, Gedung Kinanti berdiri di tengah-tengah daerah perkantoran utama kawasan pusat bisis Kuningan Jakarta.
Di gedung yang didesain dan dikelola oleh Rama Ahsanul Haq, arsitek asal Bawean, 300 an warga Bawean yang tinggal di Jabodetabek memenuhi undangan untuk saling berhalal bihalal, saling menguatkan solidaritas dan jaringan Ke-Bawean-an, serta memberikan doa selamat atas kesuksesan dua putra Bawean; Bapak Yahya Zaini dan Bapak Jazilul Fawaid menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024.
Anis Hamim, ketua panitia, menyatakan kegiatan ini sengaja menyuguhkan kombinasi dua konten; halal bi halal dan tasyakkuran. Tujuannya agar warga Bawean yang datang merasakan dua atmosfir sekaligus; suasana silaturrahmi sambil saling bermaaf-maafan, dan juga ikut bergembira atas kesuksesan dua putra terbaiknya memenangkan kontestasi pimpinan nasional yang berhak duduk di Senayan.
Dibuka dengan suguhan musik religi ala group terkenal Sabyan, acara dilanjutkan dengan pembacaan barzanji dan shalawatan oleh kelompok Remaja Masjid Bendungan Hilir Jakarta yang juga dipimpin oleh Rubi, pemuda Bawean. Dengan irama bacaan yang merdu dan tabuhan rebana bertalu-talu, Rubi dan tim membawa para peserta ke suasana pengajian di langgar-langgar dan masjid-masjid kampung Bawean. Suasana hati semakin bergetar ketika Rubi dan tim membacakan berzanji sambil mengajak para peserta berdiri melantunkan 'ya nabi salam alaika' bersama-sama.
Selanjutnya, warga Bawean yang hadir mendapatkan tips yang sangat menginspirasi dari dua Putra Bawean yang baru terpilih sebagai anggota DPR RI; Rama Yahya Zaini dan Rama Jaziul Fawaid. Beliau berdua menekankan bahwa keinginan besar, strategi yang tepat, kerja keras, dan tawakkal adalah 4 kunci keberhasilan dalam meraih mimpi.
Dalam sharing nya, keduanya menekan bahwa keberhasilan itu tidak pernah muncul tiba-tiba (atau instan), melainkan buah dari proses yang panjang, dinamis bahkan dramatis. Menurut mereka, diperlukan tekad kuat untuk terus maju melangkah sekalipun keadaan di luar sana penuh gelombang, angin topan, jalan berliku, terjal dan berlobang. “Apalagi dalam politik, jika tentara berperang hanya punya satu nyawa, politisi berperang harus punya banyak nyawa,”kata Rama Yahya. “Sekali tertembak, tentara selesai, gugur dan dikubur. Tetapi politisi, bisa gugur berkali-kali, dan bangkit lagi berkali-kali,” Rama Yahya menekankan.
Selanjutnya, Rama Jazil menambahkan bahwa dalam kontestasi pemilu 2019 ini, ada puluhan ribu orang hebat yang bersaing, puluhan figur nama besar, dan mungkin juga logistik ber tas-tas. Dengan ikhtiar dan strategi yang benar, diri nya sukses melenggang ke Senayan untuk ketiga kali nya. Dalam posisi nya sebagai anggota DPR, Rama Jazil menyatakan komitmen besarnya untuk selalu memperhatikan kemajuan Bawean.
Taushiyah yang memotivasi juga disampaikan oleh Rama Ahmad Dimyati, Putra Bawean yang berprofesi sebagai Hakim Pengadilan Tinggi Bengkulu dan Kyai Mustofa Kamal, Putra Bawean Pengasuh sebuah Pesantren di Sukabumi, Jawa Barat. Agar posisi dan peran Bawean lebih kuat ke depan, Keduanya berharap Bawean bisa diakui sebagai kabupaten dan kesatuan masyarakat adat.
Warga Bawean di Jabodetabek yang ikut menghadiri Halal Bihalal dan Tasyakkuran merasa sangat senang. Arifin, misalnya, warga Bawean yang bermukim di Cibubur, Jawa Barat mengungkapkan kegirangannya bisa ikut acara yang menurutnya sangat bermutu. “Sangat menyenangkan dan sangat beruntung saya bisa mendengarkan sharing pengalaman dari Kak Yahya dan Kak Jazil. Berasa seperti ikut seminar sehari di kampus. Plus, saya dapat suguhan kuliner ikan, otentik Bawean, semuanya Gratis!” ungkap pria yang juga bekerja sebagai peneliti di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Ungkapan apresiatif yang sama juga diungkapkan oleh Haji Syukri, tokoh Bawean asal Diponggo di Tanjung Priok, Jakarta. Di samping menghadirkan suasana Bawean dan suguhan kuliner ala kampung Bawean ke warga Bawean di perantauan, beliau merasa kegiatan semacam ini bisa membantu perjumpaan dan interaksi di kalangan diaspora warga Bawean di kampung besar Jabodetabek. Aspek fasilitasi perjumpaan dan interaksi ini menurut beliau perlu lebih ditekankan di masa mendatang. “Perlu inisiasi ‘tegur sapa’ kepada semua orang yg kita temui di "arena", yg kenal maupun yg belum kenal. Mungkin sebaiknya ada sessi "asalam-salam," Ungkap beliau menyarankan.