Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Pulau Bawean, Noktah Kecil di Tengah Samudera

Pulau Bawean, Noktah Kecil di Tengah Samudera

Posted by Media Bawean on Selasa, 05 Mei 2020


Mungkin karena malas membaca peta. Banyak yang tak tahu di mana letakmu berada. Mungkin karena malas membaca sejarah. Banyak yang tak paham asal usulmu bermula.

Berada di tengah samudera diapit pulau-pulau raksasa. Di utara ada Borneo, di selatan ada Jawa dan Madura.

Sejauh mata memandang, terbentang luas samudera. Jauh di timur terdapat daratan Sulawesi, di barat ada pulau Sumatera.

Dibandingkan planet-planet yang menghiasi tata surya. Di bumi yang memang sudah kecil. Letakmu hanya seperti noktah yang tak terlihat di peta.

Untuk bisa mengatakan bahwa kau ada. Mungkin hanya bisa dilihat dengan kaca pembesar. Maka di situlah, kau nyata adanya. Asal usulmu bukan hanya sarat sejarah, tapi juga kaya makna.

Namamu sudah dikenal jauh sebelum berkembangnya peradaban nusantara. Terdapat banyak kata sebagai pertanda nama dan keluhuran makna. Tak hanya itu, tapi juga ada peradaban yang sudah terbentuk di sana.

Majeti dan majedi adalah nama yang mula-mula ada. Konon diambil dari kosa kata bahasa Arab bermakna “uang logam” dan “temuan”. Sebuah makna simbolik yang tersirat atas tingginya sebuah etos kerja. Juga nilai-nilai toleransi yang dijunjung bersama.

Namamu juga tercatat dalam dalam pupuh ke-17 kitab Negara Kertagama. Ditulis oleh Empu Prapanca saat Majapahit berjaya. Buwun adalah kata yang disematkan, bermakna “Matahari Terbit”. Sebagai simbol, bahwa sumber kehidupan di sini tak pernah berhenti. Dan akan terus bangkit mengorbit hingga mewujud cita dan cinta.

Asal usul namamu juga tertulis dalam legenda Maulana Umar Mas’ud. Penguasa Islam pertama yang menghempaskan raja berkepala babi ke laut. Sebagai tamsil keadilan pasti mengalahkan keangkara-murkaan. Kebenaran pasti meruntuhkan kebathilan.

Boyan adalah namamu yang lain, bermakma sinar atau cahaya. Siapapun yang datang ke sini, sinar atau cahaya akan tampak duluan. Nama Boyan juga disebut bangsa Eropa dan Cina di mancanegara.Karena tak fasih dalam ucapan.

Begitu banyak asal usul namamu, para jurnalis menemukan satu fakta. Saat itu, yang tampak banyak lalu-lalang kaum putri. Tak banyak dijumpai kaum pria karena bertaruh nasib di mancanegara. Maka para jurnalis itu menyebutnya Pulau Putri.

Belakangan muncul nama Tripardikan. Hadiah dari Pembantu Bupati yang bertugas di Bawean. Nama yang sesungguhnya singkatan. Sebagai penggambaran bahwa Bawean adalah kota Santri, Pariwisata dan Pendidikan.

Juanda, 5 Mei 2020 – 02.14
Nico Ainul Yakin

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean