Cabup-Cawabup Fandi Akhmad Yani-Aminatun Habibah akan mengakomodir kebutuhan masyarakat di Kecamatan Sangkapura dan Tambak Pulau Bawean. Salah satunya, berupa penyediaan alat transportasi laut berupa kapal.
"Kalau Allah SWT menakdirkan Gus Yani-Bu Min terpilih dan dilantik menjadi Bupati dan Wabup, kami telah menyiapkan program pengadaan kapal penumpang untuk penyeberangan masyarakat Bawean," ujar Gus Yani didampingi Bu Min, Kamis (12/11/2020).
Nantinya, lanjut Gus Yani, pihaknya juga berencana bekerja sama dengan pengelola kapal untuk memberikan subsidi tiket kapal bagi warga ber-KTP Bawean yang masuk kategori pelajar, santri, mahasiswa, dan warga tak mampu.
"Usai dilantik kami akan langsung bekerja sama dengan pihak kapal selama satu periode (5 tahun) untuk memberikan diskon tiket ekonomi kapal cepat tujuan Bawean-Gresik Pulang Pergi (PP). Syaratnya, hanya menunjukkan KTP asli warga Bawean dan kartu tanda pelajar, mahasiswa, santri, dan warga tak mampu saat pembelian tiket di loket," tegasnya.
Program tersebut merupakan wujud dari implementasi "Gresik Cerdas" yang tertuang dalam Nawa Karsa. Menurut Gus Yani, melalui program Gresik Cerdas tersebut, pihaknya akan memberikan subsidi sebesar 20-30 persen dari harga tiket kapal Express Bahari maupun Natuna Express.
Tidak hanya itu, Gus Yani menyatakan pemerintahannya akan menjalin kerjasama dengan Komando Armada (Koarmada) Surabaya untuk mengakomodasi para warga Bawean agar tetap bisa menjalankan rutinitasnya, meski dalam kondisi cuaca buruk.
"Program Gresik Cerdas ini merupakan komitmen Paslon Niat untuk meningkatkan pelayanan publik di pulau Bawean sebagai rintisan pulau pendidikan. Makanya, salah satu upaya yang kami lakukan adalah, dengan memudahkan transportasi penyebrangan sebagai upaya menunjang infrastruktur ke pulau Bawean yang selama ini dirasakan warga belum berfungsi secara maksimal," urainya.
Sebab, ia menilai hadirnya Lapangan Terbang (Lapter) Bandara Harun Tohir dengan pesawat perintis selama ini belum efektif untuk mengakomodasi kebutuhan transportasi warga Bawean. Lantaran, transportasi udara tersebut hanya berkapasitas 10-12 penumpang.
Selain itu harga tiket pesawat juga tidak ekonomis untuk penumpang kelas ekonomi menengah ke bawah, maupun penumpang berlatarbelakang santri, mahasiswa, dan pelajar. (hud/rev/harianbangsa)