Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Palapa itu 'Palappa'

Palapa itu 'Palappa'

Posted by Media Bawean on Minggu, 15 November 2020



Oleh : Anis Hamim

Gajah Mada, Patih (Perdana Menteri) Majapahit itu dikenal dengan sumpah nya yang masyhur 'Palapa.' Isi sumpah nya, dia berpuasa/berpantang makan 'Palapa' sampai dia berjaya menyatukan Nusantara, dalam wilayah Majapahit raya. 

Para pakar sejarah berdebat panjang tentang apa itu 'Palapa.' Ada yang mengatakan palapa itu nama suatu buah. Ada yang menunjuk spesifik bahwa buah 'Palapa' itu 'Kelapa.' Ada juga yang bilang 'Palapa' itu buah 'Pala.' (tolong baca tanpa huruf 'k' ebudina ye). Nama rempah terkenal dari Maluku. 

Mon 'Palapa' itu bermakna Kelapa atau Pala, syarat nazar nya itu menurut saya nampak terlalu ringan. Sama sekali tidak berat. Apa berat nya berpantang tidak makan  Kelapa atau Pala. 'No big deal'  lah. Benyak kakanan se tak parlo ngangghui Kelapa atau Pala. Contohnya amassak kela celok, kela manis, pentol jhukok. Tanpa kelapa atau pala, banyak ragam masakan akan baik-baik saja. Padahal cita-cita nya sangat besar dan ambisius. Karena itu, pemaknaan Palapa sebagai nama buah, misalnya Kelapa atau Pala nampak kurang masuk akal. 

Lalu apa Palapa itu? 

Saya ingin berspekulasi, palapa itu bisa jadi 'Palappa.' Artinya bumbu masakan dalam bahasa kita Bhebiyen (dan Madura). 

Berpantang dari makan 'palappa' itu bermakna makan tanpa garam, kunyit, kayu manis, ketumbar, minyak, dan seterusnya. Alias makan nasi/ubi/jagung dan lauk nya secara murni, tanpa campuran apa pun. Sumpah tidak makan 'palappa' itu sangat berat. Coba bayangkan oreng ngakan tadek palappa na. Kakanan tak bisa deddhi apa-apa. Sakabbhi na kuliner bhekal deddhi taber ceplak. Alangkah boring nya setiap hari makan tanpa palappa. 

Tidak terlalu jelas berapa lama PM Gajah Mada menjalani puasa palappa nya. Kalau tidak salah, dia dicatat berhasil mencapai cita-cita nya, sehingga bisa makan palappa lagi sesudahnya. Untung sekali dia berhasil. Kalau tidak... Hidup Gajah Mada bakal menderita. 

Jadi, jangan pernah meremehkan palappa. Palappa itu kunci hidup bahagia. 

Ahimsya, Ciputat, 15/11/20

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean