SPBU Kompak melalui maneger Pertaminu Halim Alhasy menyatakan sudah melakukan DO sejak tanggal 14 Desember 2021. "Tapi sampai sekarang belum ada pengiriman ke Pulau Bawean, padahal sesuai aturan kalau sudah melakukan DO, maka langsung dikirim,"katanya.
Menurutnya DO BBM jenis pertalite dari SPBU Kompak sebanyak 280 kal, sedangkan APMS 01 sebanyak 132 kal. "Sudah mencapai 412 kal, sehingga layak dilakukan pengiriman langsung ke Pulau Bawean,"tegasnya.
Ditanya apa penyabab keterlambatan pengiriman setelah dilakukan DO, Halim menjawab belum diketahui latarbelakang sehingga pengirimannya lambat. Padahal menurutnya, pengiriman lancar akan menjamin ketersediaan BBM jenis pertalite akan terjamin.
Sementara Agus dari SPBU APMS 01 dihubungi ponselnya tidak aktif sampai berita ini dimuat.
Sedangkan Arif dari Pertamina area Gresik - Lamongan mengatakan keterlambatan pengiriman ke Pulau Bawean disebabkan masih mengatur jadwal kapal dan mengurus segala sesuatunya seperti kesyahbandaran. "Jika memang melakukan DO akan dilakukan cek,"tegasnya.
"Sekarang pengiriman sudah 2 kali dalam sebulan, saya jamin BBM jenis pertalite menghadapi tahun baru akan aman saja,"ungkapnya.
Ditanya soal kelangkaan solar di Pulau Bawean, Arif menjawab pengiriman solar masih lancar saja. "Jika ada kelangkaan solar belum ada informasi dan laporan dari Pulau Bawean,"paparnya.
Sementara itu Maulana dari Patra Niaga sebagai transportir BBM ke Pulau Bawean dihubungi ponselnya berkilah tidak punya kewenangan menjawab karena bagian media sudah ada tersendiri. (bst)