Media Bawean, 17 Juni 2008
Kebuntelukdalam merupakan salah satu desa di Bawean yang gadis-gadisnya banyak menikah dengan orang-orang sukses, baik di Bawean maupun diluar negeri. Seperti KH. Bajuri Yusuf, Baharuddin, SH.MH. dan Almarhum KH. Badri Masduqi (Pendiri Pondok Pesantren Badridduja Kraksaan Probolinggo) istrinya berasal dari desa Kebuntelukdalam.
Kebuntelukdalam di Pulau Bawean letaknya ada dikawasan tengah, dari jalan lingkar masuk kedalam sekitar 2 KM. Bila sampai di desa Kebuntelukdalam, maka kita akan melihat rumah dan pembangunannya yang berkembang pesat.
Menurut M. Nuh, "Pembangunan di desa Kebuntelukdalam hampir keseluruhan sumbangsih dari Singapura. Mulai dari jalan, masjid, madrasah dan lain-lain. Ini membuktikan keperdulian mereka kepada desa Kebuntelukdalam," katanya.
Hampir keseluruhan anak gadis di desa Kebuntelukdalam yang menikah dengan orang-orang Singapura. Setelah lulus sekolah, kebiasaannya akan langsung dipinang oleh orang-orang di Singapura. Anak gadisnya banyak berilmu tinggi karena tekun belajar di pendidikan formal dan pondok pesantren yang ada dan cantik-cantik keibuan.
Kebuntelukdalam merupakan salah satu desa di Bawean yang gadis-gadisnya banyak menikah dengan orang-orang sukses, baik di Bawean maupun diluar negeri. Seperti KH. Bajuri Yusuf, Baharuddin, SH.MH. dan Almarhum KH. Badri Masduqi (Pendiri Pondok Pesantren Badridduja Kraksaan Probolinggo) istrinya berasal dari desa Kebuntelukdalam.
Kebuntelukdalam di Pulau Bawean letaknya ada dikawasan tengah, dari jalan lingkar masuk kedalam sekitar 2 KM. Bila sampai di desa Kebuntelukdalam, maka kita akan melihat rumah dan pembangunannya yang berkembang pesat.
Menurut M. Nuh, "Pembangunan di desa Kebuntelukdalam hampir keseluruhan sumbangsih dari Singapura. Mulai dari jalan, masjid, madrasah dan lain-lain. Ini membuktikan keperdulian mereka kepada desa Kebuntelukdalam," katanya.Hampir keseluruhan anak gadis di desa Kebuntelukdalam yang menikah dengan orang-orang Singapura. Setelah lulus sekolah, kebiasaannya akan langsung dipinang oleh orang-orang di Singapura. Anak gadisnya banyak berilmu tinggi karena tekun belajar di pendidikan formal dan pondok pesantren yang ada dan cantik-cantik keibuan.
Dampak yang dirasakan oleh anak mudanya harus rela mencari gadis pilihan didaerah luar dari desa Kebuntelukdalam. (bst)
Posting Komentar