Media Bawean, 24 Mei 2010
Sumber : SURYA
GRESIK - Surya- Jalan lingkar Bawean sepanjang 15 kilometer, kini kondisinya mengenaskan. Bahkan, akses yang menuju lapangan terbang (lapter) perintis di Desa Tanjungori Kec Tambak ini rusak parah. Aspalnya terlihat mengelupas.
Hal itu disebabkan bila turun hujan, air lebih banyak menggenang sehingga menyebabkan banjir lokal. Akibatnya, untuk mengelilingi Pulau Bawean sejauh sekitar 25 kilometer ini, pengendara membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam karena laju kendaraan maksimal 10 km/jam. Padahal, biasanya cuma butuh waktu maksimal satu jam.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Gresik Ir Tugas Husni Syarwanto MMT mengatakan, pembangunan JLB akan dilakukan tahun ini karena proses tender pengerjaan telah rampung dilakukan. Dana yang disediakan melalui APBD sebesar Rp 10 miliar, tetapi dalam tender pengadaan untuk lima titik jalan yang dibutuhkan ternyata cuma Rp 6,6 miliar. ”Sisa anggaran lebih itu kita kembalikan ke kas daerah, setelah kami anggarkan dana cadangan sepuluh persen,” ujar Tugas.
Lima titik JLB yang ditenderkan itu terdapat di Desa Kaswari Kec Sangkapura sebesar Rp 750 juta, Desa Lebak dan Desa Pudakittimur Kec Sangkapura Rp 1,6 miliar, Kota Sangkapura Rp 970 juta, Desa Sungairujing Kec Sangkapura Rp 1,4 miliar dan Desa Sidogunungbatu-Kepuhlegundi, Kec Tambak Rp 1,88 miliar.
Menurut Tugas, karena dana APBD terbatas maka perbaikan jalan lingkar Bawean dilakukan secara multiyears. Selain itu, pembangunan JLB kali ini memakai pavingstone karena lebih awet, mengingat jalan tersebut sering terendam air ketika hujan. “Sebagian besar kondisi jalan kesemuanya mengalami kerusakan parah. Hanya sekitar 4-5 kilometer yang cukup mendingan, karena pernah diperbaiki tahun 2007 lalu,” ujarnya.nsan
Sumber : SURYA
GRESIK - Surya- Jalan lingkar Bawean sepanjang 15 kilometer, kini kondisinya mengenaskan. Bahkan, akses yang menuju lapangan terbang (lapter) perintis di Desa Tanjungori Kec Tambak ini rusak parah. Aspalnya terlihat mengelupas.
Hal itu disebabkan bila turun hujan, air lebih banyak menggenang sehingga menyebabkan banjir lokal. Akibatnya, untuk mengelilingi Pulau Bawean sejauh sekitar 25 kilometer ini, pengendara membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam karena laju kendaraan maksimal 10 km/jam. Padahal, biasanya cuma butuh waktu maksimal satu jam.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Gresik Ir Tugas Husni Syarwanto MMT mengatakan, pembangunan JLB akan dilakukan tahun ini karena proses tender pengerjaan telah rampung dilakukan. Dana yang disediakan melalui APBD sebesar Rp 10 miliar, tetapi dalam tender pengadaan untuk lima titik jalan yang dibutuhkan ternyata cuma Rp 6,6 miliar. ”Sisa anggaran lebih itu kita kembalikan ke kas daerah, setelah kami anggarkan dana cadangan sepuluh persen,” ujar Tugas.
Lima titik JLB yang ditenderkan itu terdapat di Desa Kaswari Kec Sangkapura sebesar Rp 750 juta, Desa Lebak dan Desa Pudakittimur Kec Sangkapura Rp 1,6 miliar, Kota Sangkapura Rp 970 juta, Desa Sungairujing Kec Sangkapura Rp 1,4 miliar dan Desa Sidogunungbatu-Kepuhlegundi, Kec Tambak Rp 1,88 miliar.
Menurut Tugas, karena dana APBD terbatas maka perbaikan jalan lingkar Bawean dilakukan secara multiyears. Selain itu, pembangunan JLB kali ini memakai pavingstone karena lebih awet, mengingat jalan tersebut sering terendam air ketika hujan. “Sebagian besar kondisi jalan kesemuanya mengalami kerusakan parah. Hanya sekitar 4-5 kilometer yang cukup mendingan, karena pernah diperbaiki tahun 2007 lalu,” ujarnya.nsan
Posting Komentar