Media Bawean, 11 Mei 2010
Arifin (38 Th.) asal Lebak Sangkapura, Pulau Bawean, awalnya masuk sebagai pemain tinju di Yogyakarta, mengalami cedera lalu operasi hidung. Setelah gagal melanjutkan cita-citanya sebagai pemain tinju, Arifin mengaku frustasi dan pikirannya menjadi kacau balau.
Disaat kebingungannya, Arifin bertemu dengan seniman ukiran dari Jepara, tertarik untuk belajar setelah melihatnya mengukir. "Alhamdulillah, setelah dicoba-coba ternyata berhasil sebagai pengukir," katanya.
Setelah pandai mengukir, bertemu dengan dosen lukis di Yogyakarta dan menyatakan keinginannya untuk belajar melukis. "Alhamdulillah belajar selama 1, 5 tahun bisa menguasai ilmu dasar-dasar seni melukis, dan pernah mengadakan pameran di Kraton Yogyakarta, termasuk mengikuti lomba seni rupa seperti membuat sepeda dari kayu. Selain belajar mengukir dan melukis, saya juga belajar merias pengantin," ujarnya.
"Kemudian membuat sanggar seni milik sendiri di Gunung Kidul Wonosari selama 3 tahun, berlanjut hijrah ke Pulau Dewata Bali selama 1 tahun," paparnya.
"Setelah mendengar orang tua sakit-sakitan, memutuskan bersama isteri asal Candi Prambanan Sleman untuk menetap di Pulau Bawean,"terangnya.
"Selama ini menerima pesanan lukisan dari orang-orang, termasuk melukis untuk dikoleksi sendiri, tetapi akhirnya habis terjual juga diminati banyak orang. Termasuk membawa gambar sendiri sebagai contoh, saya siap untuk melukisnya. Harga lukisan antara Rp. 600ribu, Rp.1,5 juta sampai Rp. 2juta, "jelasnya.
Arifin sekarang membuat catur dari kayu stigi dengan alas kayu kemuning, harga yang ditawarkan Rp. 25juta dengan alasan kayu khas Bawean memiliki khasiat, termasuk membuat satu buah catur seperti raja, ster butuh waktu 25 hari. Sementara menurut pengakuan Arifin penawaran sudah ada dari Singapore, tetapi ditawar Rp. 10 juta, bila Rp. 25 juta akan dijual.
Perlu diketahui, Arifin yang mengaku tidak lulus SD hanya sampai kelas IV, bersama isterinya asal Sleman memiliki dua orang anak, diantaranya Vela Wati Maharini Widyaningrum yang kemarin berhasil sebagai juara I Olimpiade Matematika se Pulau Bawean. Prestasi lainnya, pernah juara I lomba lukis Porsema Bawean tahun 2009. (bst)
Posting Komentar